Tuan Pemimpin

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> Tuan Pemimpin. Kami tau, tak jarang dari kalian sudah ber NIP di dada, yang artinya pesango kalian dalam satu bulan rutin sudah ditanggung oleh pemerintah. Tidak hanya itu, kalian akan mendapatkan uang tunjangan atas  jabatan yang kalian emban saat ini. Belum lagi bagian yang kalian dapatkan atas proyek-proyek yang telah kalian jalankan. Kalai dikalkulasikan, akan diperoleh angka yang cukup Waaawww. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tuan Pemimpin. Tapi kenapa engkau masih saja sering dan tega selalu lebih mengutamakan kepentinganmu daripada kepentingan orang lain terlebih bawahanmu. Engkau lihat kadang tidak sedikit dari orang-orang yang engkau pimpin hanya dapat menjemput rizki dari Yang Maha Kuasa sebatas dari tempat lembaga yang engkau pimpin dengan hitungan yang tak seberapa. Yang hanya habis sehari setelah menerima gaji dan bahkan terkadang tetap berhutang meski baru menerima gaji karena tak cukup dengan kebutuhan sehari-hari yang mereka jalani. Meski demikian mereka tetap bersyukur. Apa ini tidak engkau pikirkan?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tuan Pemimpin. Kadang kami heran dengan kalian. Kalian makan tiga kali sehari dan hanya bisa menghabiskan tidak lebih dari 3 piring nasi rata-rata perharinya, tapi kenapa kalian masih saja mencari angka lebih pada tempat yang mestinya sudah jelas menjadi hak orang lain dan bukan hak kalian. Apa kalian tidak sadar dengan cara memimpin kalian seperti itu, kalian sebenarnya sedang menghujamkan diri pada jurang penghancur wibawa di mata kami. Makanya jangan heran jika kami akhirnya “kehilangan hati” untuk menghormatimu. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tuan Pemimpin. Dengan apa yang kalian miliki hari ini, nalar kami berfikir, kalian akan bisa menjalani hidup setiap hari dengan santai dan tak kurang satu apapun. Tapi kenapa kalian terkadang sering mencari kesempatan agar kalian tetap mendapatkan bagian pada tempat yang sebenarnya kalian tak berhak berada di sana? </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tuan Pemimpin. Sikap yang kalian sajikan itu adalah sikap yang tidak baik. Dalam bahasa kami (mohon maaf) itu RAKUS namanya, itu TAMAK namanya. Seharusnya kalian malu melakukan ini semua. Seharusnya kalian pantang melakukan ini semua. Seharusnya kalian berikhtiar sebaik mungkin untuk berbuat demi kebaikan yang kalian pimpin, bukan malah fokus pada kebaikan isi dompet sendiri. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tuan Pemimpin. Jangan kira setiap gerak gerik yang kalian pertontonkan setiap hari di kantor, di lembaga yang kalian pimpin lantas tidak ada yang memperhatikan gaya memimpin kalian yang RAKUS dan TAMAK itu. Kalian Keliru. Semua akan membicarakanmu, jika dia hormat pada kalian, yakin saja itu pasti hormat KEPURA-PURAAN. Engkau tak akan pernah punya wibawa di mata mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> #Selamat Beristirahat   </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Artikel Tuan Pemimpin

Tuan Pemimpin. Kami tau, tak jarang dari kalian sudah ber NIP di dada, yang artinya pesango kalian dalam satu bulan rutin sudah ditanggung...

Read more »

Dear My siswa: Jangan Ngarep Sebelum...

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> Katanya ingin jadi siswa teladan, kok bangunnya jam 7. Pergi ke sekolahnya kadang mandi kadang ndak. Sarapannya sambil berlari, kadang terlupa begitu saja. Terlambat sudah menjadi makanan sehari-hari. Bolos? Jangan tanya lagi, hampir setiap minggu selalu ada catatannya. Masih berharap jadi siswa teladan? Itu sama artinya bermimpi tanpa tidur. Mustahal bin mustahil.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Katanya ingin jadi siswa berprestasi. Kok belajar ogah-ogahan, baru mau buka buku pelajaran jika hari ulangan sudah menjelang, itup dilakukan saat dipaksa. Selebihnya menjadi “maling” saat ujian berlangsung alias nyontek, kerjasama dan buka buku. Mengerjakan tugas baru mau jika sedang mod baik. Mengumpulkan tugas tidak pernah. Masih berharap jadi siswa berprestasi? Tidak tau malu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Katanya ingin jadi siswa solih-solihah. PACARAN jalan terus, gonta ganti pasangan setiap bulan sudah menjadi “tradisi”. Berboncengan dengan lawan jenis tanpa ada rasa malu, meski sedang lewat di depan para guru. Berjalan berduaan, bergandengan tangan serasa “halal” bagi kalian. Baca qur’an selalu engkau bilang, “kami tak punya waktu”. Jangankan niat baca qur’an, yang wajib saja, shalat 5 lima waktu sering engkau abaikan dan tinggalkan. Masih berharap jadi siswa solih-solihah? Dasar tak punya otak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Katanya ingin jadi siswa yang santun. Bergosip sana sini terasa seperti bernapas engkau lakukan, seperti sudah menjadi kebutuahn hidup yang tak bisa dihindari, engkau anggap seperti kebutuahan makan 3 kali sehari. Meninggalkannya serasa seperti menyakiti bagian tubuh lainnya. Etika pada teman tak engkau indahkan, mengeluarkan bahasa-bahasa tak “senonoh” selalu engkau perdengarkan. Etika pada guru engkau tak hiraukan. Engkau lebih sibuk dengan “make up” wajahmu, engkau sibuk dengan dandanan “menormu”, engkau sibuk dengan pupur tebalmu, engkau sibuk dengan motor barumu (meski semua datangnya dari orang tua). Masih berharap jadi siswa yang santun? Ngaca dulu sana.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Katanya ingin jadi orang sukses dikemudian hari. Sedang harimu engkau habiskan untuk bermalas-malasan, tidur sepanjang waktu. Bangun hanya disaat engkau ingin melakukan 3 hal, makan, buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Masih berharap ingin jadi orang sukses dikemudian hari? Sungguh engkau terlalu menghayal tingkat dewa. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> #Siswaku, selama rutinitas “tak bermanfaat” ini masih menjadi pakaian sehari-hari kalian. Jangan harap akan ada hujan emas dari langit. Selama aktivitas tak berfaedah ini masih bercokol dalam otak kalian, rasanya engkau hanya sedang mengigau dan berhayal atas kebaikan-kebaikan yang engkau idam-idamkan. </div> <div style="text-align: justify;"> #Siswaku, agar kebaikan selalu akan engkau dapatkan, nikmatilah hidupmu dengan melakukan kebalikan dari “ritual-ritual” di atas. Hindari kegiatan yang tak bermanfaat, dan berusaha secara total untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik terus-menerus setiap hari. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> #Semoga kesuksesan dunia akhirat kita miliki bersama. Amiiin</div> <div style="text-align: justify;"> #Selamat bersiap-siap ke sekolah</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Catatan Sang Guru Dear My siswa: Jangan Ngarep Sebelum...

Katanya ingin jadi siswa teladan, kok bangunnya jam 7. Pergi ke sekolahnya kadang mandi kadang ndak. Sarapannya sambil berlari, kadang ter...

Read more »

Cerita Hari Pertama Masuk Sekolah

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <b>(Tips Gila Untuk Siswa)</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kemarin tepat tanggal 17 Juli 2017, siswa siswi se-Indonesia kembali ke Sekolah seperti biasa. Senin kemarin merupakan hari pertama bagi semua sekolah memasuki gerbang gudang ilmu tersebut. Begitu juga dengan sekolah kami di SMA Negeri 2 Aikmel. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hari pertama kami disambut dengan suara shalawat nabi yang membahana sembari setiap siswa melakukan salam-salaman dengan sesama teman dan guru, sebagai tanda  “zero-zero” atas semua kealfaan dan kehilafan yang dilakukan dimasa lalu hingga hari itu. Kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun, setiap selesai merayakan dua hari kemenangan yakni, moment idul fitri dan momen libur sekolah selama idul fitri...hehe </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah kegiatan tersebut selesai, beberapa dari kami mengisi materi sebagai bekal awal untuk siswa siswi baru yang mungkin belum mereka terima di hari-hari sebelumnya. Dan saya termasuk bagian dari “pasukan” itu. Kebetulan saya mendapatkan satu materi dari panitia dan diminta mengisi di gugus 5 dari 6 gugus yang ada. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam proses penyampaian materi ada 3 hal yang saya share ke siswa baru. Yakni, 1) Selalu Mensyukuri apa yang kita dapatkan saat ini hingga akhir hayat, 2) Setiap ke sekolah agar meluruskan niat terlebih dahulu, 3) Ke sekolah jangan semata-mata cari nilai angka, dan 4) Tips agar masa SMA dapat dijalani sampai 4 hingga 5 tahun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam menyampaikan poin 1, 2 dan 3, teori yang saya sampaikan sesuai dengan teori keislaman yang ada. Dan saya yakin kita akan sepaham dengan teori tersebut. Hanya saja letak bedanya pada poin 4. Saya mencoba menyampaikan pemahaman kepada siswa dengan cara bertolak belakang, secara kontradiktif. Konsep ini sudah baku diterapkan dalam kamus matematika. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam konsep logika matematika, kita dikenalkan dengan konsep pembuktian secara kontradiktif. Maksudnya untuk meyakini kebenaran sebuah teori, kita bisa membuktikannya dengan ketidakbenarannya, antitesisnya. Dan ini diperbolehkan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Anda bingung? Sama kalo gitu...hehe</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Poin 4 ini sesungguhnya “TIPS GILA”  dan bukan tips yang disarankan untuk dijalani, tapi harapannya agar  siswa harus mampu sejauh-jauhnya meninggalkannya. Adapun tips agar masa SMA dapat dijalani sampai 4 hingga 5 tahun sebenarnya kalimat lain dari tips agar tidak naik kelas (anda pasti sudah paham). Tips tersebut berisi meminta siswa agar melakukan beberapa kegiatan TAK BERMANFAAT berikut, (1) Sering-seringlah membuat guru jengkel, tersinggung dan kecewa, (2) Dari 6 hari sekolah selama seminggu, masuklah ke sekolah cukup 3 hari saja, sisanya alfa saja (jangan masuk sekolah), (3) Jika ada tugas yang diminta untuk diselesaikan dan dikumpulkan oleh guru, jangan pernah mau buat apalagi akan mengumpulkan, dan yang terakhir (4) sering-seringlah membuat huru-hara di sekolah, bisa dengan teman dan bahkan dengan guru. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Maka dengan menjalani 4 tips ini, dijamin siapaun kalian (siswa), anak siapapun kalian, hatta sebagai anak bupati sekalipun, dijamin 1000000% kalian HARAM naik kelas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Usai menyampaikan 4 tips tersebut, saya langsung meminta, “Silahkan yang siap menjalani 4 tips ini mohon tangannya diangkat!!!. Ehh ...ternyata semua siswa dalam kelas itu kelihatan hawatir, takut dan sebagian bilang, “kami tak pernah akan mau menjali semua tips itu pak guru, masak kami harus harus tinggal kelas, kasihan orang tua kami, kasian waktu yang yang terbuang.” Sayapun tersenyum mendengar jawaban. Dalam hati saya bilang, “TEPAT dan MENGENA. Sesuai dengan TUJUAN AWAL”.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> #Ini cara saya... Teman-teman boleh TIDAK SETUJU    </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Catatan Sang Guru Cerita Hari Pertama Masuk Sekolah

(Tips Gila Untuk Siswa) Kemarin tepat tanggal 17 Juli 2017, siswa siswi se-Indonesia kembali ke Sekolah seperti biasa. Senin kemarin m...

Read more »

Aktivitas Apapun, Akan Selalu Ada Pelajarannya

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> Belajar Fokus</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Semua kita pasti pernah berkendara menaiki sepeda motor, minimal dibonceng jika masih belum bisa mengendarai sendiri. Pada tulisan ini saya tidak akan membahas tentang dibonceng tapi sebagai pengendara saja.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Anda pernah berpergian ke suatu tempat dengan bersepeda motor? Pastinya. Dalam perjalanan mengendarai sepeda motor sesungguhnya terdapat pelajaran hidup yang luar biasa, yakni tentang efek dari FOKUS. Untuk menuju ke suatu tempat, kita bisa dengan cepat sampai dan bisa pula sangat telat sampai dan bahkan tidak akan nyampe-nyampe. Kok bisa?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika ingin cepat sampai maka tentunya kita membutuhkan kecepatan yang sangat tinggi dalam memacu sepeda motor yang dikendarai. Jika kecepatan sudah dijamin cepat, maka yang perlu kita indahkan adalah jangan coba-coba terlalu sering tengok kiri kanan apalagi belakang, karena yang ada kita akan menabrak atau ditabrak. Akibatnya kita tidak akan cepat sampai tepat waktu ditujuan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika dalam perjalanan, mengharuskan kita ingin terus melihat pemandangan sebelah kanan kiri, maka mau tidak mau kecepatan motor harus diturunkan, misalnya dengan rata-rata 40-50 km/jam. Kalau memaksa diri ingin terus melihat panorama indah dikiri kanan kita dengan kecepatan tinggi maka sama artinya kita berusaha mencelakakan diri sendiri. Kalau dengan konsep ini, maka kita akan terlambat pula sampai ditujuan utama. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika dalam perjalanan, kita terus memaksa diri menggunakan kecepatan tinggi dan berharap agar tetap bisa menikmati pemandangan kiri kanan dan depan belakang, maka siap-siaplah untuk tidak sampai ke tujuan, karena besar kemungkinan kita akan berujung di rumah sakit. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> #Dalam meniti karir hiduppun demikian, memaksa diri agar cepat sampai pada tujuan yang dicita-citakan. Namun pada saat yang sama, kita juga tetap ingin meraih banyak hal yang lain, maka bisa jadi umur kita tidak akan sampai ke tujuan utama karena habis digunakan untuk menyelesaikan dan menikmati capaian-capaian kecil kiri kanan kita. Kalaupun kita dianugerahkan umur panjang, bisa jadi kita melupakan tujuan akhir cita-cita tersebut karena sibuk menikmati aktivitas-aktivitaas kecil untuk mencapai semua yang kita inginkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> #Agar cepat sampai, yang harus fokus. Fokus pada tujuan utama yang kita hajatkan, jangan terlalu sering tengok kiri kanan. Maksudanya, jangan terlalu banyak maunya. Lihat teman sukses di ini, ikut mengerjakannya. Lihat teman sukses di itu, ikut nyemplung disana. Jangan!!!. Harus ada self komitmen untuk fokus hanya pada satu tujan. Nahhh...ketika tujuan itu sudah tercapai, baru beranjak lagi ke capaian yang lain.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> #Menasehati Diri Saja </div> <div style="text-align: justify;"> #Olahraga JARI pagi </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Artikel Aktivitas Apapun, Akan Selalu Ada Pelajarannya

Belajar Fokus Semua kita pasti pernah berkendara menaiki sepeda motor, minimal dibonceng jika masih belum bisa mengendarai sendiri. Pa...

Read more »

Aktivitas Apapun, Bisa Jadi Pelajaran

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> (Belajar agar Fokus)</div> <div style="text-align: justify;"> Oleh: Muhammad Hifni</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seperti biasa, pagi-pagi setelah shalat subuh selesai ditunaikan saya bersama si Supra langsung meluncurkan diri ke pasar. Seperti biasa juga setiap ke pasar saya biasa memberikan limit waktu khusus yaitu 30 menit.  </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Akibatnya saya dipaksa agar betul-betul menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Mulai dari berangkat, saat sedang di pasar hingga perjalanan pulang, saya benar-benar harus bisa membagi waktu agar tidak molor dari waktu yang sudah dibatasi. Jika lebih dari itu, maka efeknya saya akan terlambat berangkat ke sekolah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh karena itu, sebelum berangkat ke pasar, biasanya saya sudah mengelist barang-barang yang akan dibeli. Ini tujuannya agar pada saat di pasar, saya tidak kebingungan dan berfikir akan membeli apa dan bisa langsung mengarahkan diri fokus ke barang-barang yang akan dibeli. Biasanya karena daftar list ini, saya hampir tidak pernah melewati batas waktu yang sudah ditentukan, selalu tepat waktu dan bahkan tidak jarang waktu itu tidak habis saya gunakan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pernah suatu hari, saya tidak mendaftar barang-barang yang akan dibeli. Begitu nyampai di pasar, saya bengoooong saja seperti patung, bingung mau membeli apa. Saya lama berdiri sambil melihat orang disekeliling saya, pusing akan mencari barang apa. Dan malah begitu sampai di rumah, barang yang mestinya dibeli tidak dibeli dan barang yang tidak diniatkan dibeli malah dibeli. Ini kan benar-benar tidak efektif. Memubazirkan isi dompet karena membeli barang yang bukan menjadi kebutuhan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jadi, sangat tepat jika mau pergi ke pasar atau kemanapun, baiknya kita buat daftar apa saja yang akan dibeli dan apa saja yang akan kita lakuan. Dengan demikian kita bisa terhindar dari acara-acara aktivitas yang tidak diharapkan. Dengan daftar ini pula, kita akan bisa fokus sepenuh hati, sehingga terhindar dari membeli barang-barang yang tidak menjadi kebutuahan. Selain itu juga, yang paling penting kita tidak tergoda dengan rayuan-rayuan untuk memandang barang dagangan diluar list yang sudah kita tentukan, sehingga isi dompet tetap aman.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> #sekedar pengalaman...hehe   </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Artikel Aktivitas Apapun, Bisa Jadi Pelajaran

(Belajar agar Fokus) Oleh: Muhammad Hifni Seperti biasa, pagi-pagi setelah shalat subuh selesai ditunaikan saya bersama si Supra lan...

Read more »

MENGKRITIK ADA ETIKANYA

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> Bukan mawar jika tak berduri. </div> <div style="text-align: justify;"> Tidak ada gading yang tak retak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhynNgTsuczsct6MnpeL6DTA4c4XJZgkLSOknAoCaOd542uArQ_cF9pPrS2eLjLOZoblLZXs8oSx4Ft_EkX85I8DXVXzg9VVlH-HCtuHFmh0wMoIswwOMHZAjfhNhZmoKtDJGQS3BgEjRE/s1600/kritikan-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="247" data-original-width="469" height="167" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhynNgTsuczsct6MnpeL6DTA4c4XJZgkLSOknAoCaOd542uArQ_cF9pPrS2eLjLOZoblLZXs8oSx4Ft_EkX85I8DXVXzg9VVlH-HCtuHFmh0wMoIswwOMHZAjfhNhZmoKtDJGQS3BgEjRE/s320/kritikan-1.jpg" width="320" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber Google</td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> Begitu pula manusia, tak akan pernah ada yang sempurna, selalu ada kelemahan dan kekurangan yang akan ditemukan. Dan manusia yang baik adalah yang sadar akan kehilapan dan kesalahan kemudian bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat dan berjanji untuk tidak mengulanginya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh karena itu, saling menasehati adalah sebuah kewajiban antara sesama muslim. Tak perlu malu atas kesalahan yang telah dilakukan. Yang terpenting adalah kita sudah memahami bahwa itu adalah sebuah kekeliruan yang harus diperbaiki. Bagi yang menasehati harus ikhlas memberikan nasehat, bukan lantaran ingin menjatuhkan atau menggurui. Dan bagi yang dinasehati, terimalah nasehat tersebut dengan bahagia dan ikhlas, karena dengannya kekurangan kita menjadi jelas dan tahu mana yang harus diperbaiki. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tapi untuk dicamkan oleh para pengkritik atau pemberi nasehat, ada rambu-rambu yang harus diketahui sebelum memberikan nasehatnya. Penting kita pahami apa yang disampaikan oleh Imam Syafi’i dalam kaitannya bagaimana memberikan kritikan terhadapap sesama. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beliau berkata, “Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri, hindarilah memberikan nasehat kepadaku di tengah khalayak ramai, karena sesungguhnya memberikan nasehat di hadapan banyak orang, sama saja dengan memburuk-burukkan, saya tidak suka mendengarnya, jika engkau menyalahi saya dan tidak mengikuti ucapanku, maka janganlah engkau kaget apabila nasehatmu tidak ditaati.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mencermati perkataan tersebut, maka hendaklah bagi para pengkritik, -jika menyangkut satu orang-  sebaiknya sampaikanlah apa yang menjadi kekurangan lawan bicaranya dengan cara face to face, jangan sampai dilakukan diruang terbuka dan dihadapan khayak ramai karena itu sama artinya melecehkan dan mengumbar aib mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun, jika menyangkut kebaikan orang banyak, baiknya harus disampaikan dihadapan orang banyak tersebut. Misalnya melalui media rapat dan musyawarah. Jika dilakukan secara perorangan, maka akan banyak menyita waktu. Bayangkan jika menyangkut 30 orang, maka saat memberi nasehat, harus keliling mendatangi sebanyak 30 orang. Tidak efektif sama sekali. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selanjutnya, saat memberi nasehat, hendaklah menggunakan bahasa yang santun. Bahasa yang sekiranya dikeluarkan tidak akan membuat orang tersinggung dan merasa dicela. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Artikel MENGKRITIK ADA ETIKANYA

Bukan mawar jika tak berduri.  Tidak ada gading yang tak retak. Sumber Google Begitu pula manusia, tak akan pernah ada yang semp...

Read more »

DIKRITISI: TIDAK AKAN MENURUNKAN WIBAWA KITA

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJmyAfVV4JjvzXoDIm7FX0I3mhBOpj_uIv5lI8nBaZ_of8ObfnseN-8jNWQ0FWdrIeSybtpIv6MhskDGh4v4GtkCmWSahtw6uRVgOnOyHld8FRnCaQmAflvpoqqXR-gBpfK9fiIimQTgw/s1600/kritik.gif" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="224" data-original-width="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJmyAfVV4JjvzXoDIm7FX0I3mhBOpj_uIv5lI8nBaZ_of8ObfnseN-8jNWQ0FWdrIeSybtpIv6MhskDGh4v4GtkCmWSahtw6uRVgOnOyHld8FRnCaQmAflvpoqqXR-gBpfK9fiIimQTgw/s1600/kritik.gif" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber: Google</td></tr> </tbody></table> <div style="text-align: justify;"> Sudah menjadi sifat dasar manusia selalu ingin dipuja dan dipuji. Saat ia mendapatkan perlakuan tersebut, ia biasanya tidak tahu akan bersikap seperti apa, biasanya ia akan berasa terbang melanglang buana, kepala terasa tiba-tiba besar, berasa diri paling sempurna dan seterusnya. Singkatnya, puja dan puji akan membuat seseorang lupa diri, lupa atas kaki sedang berdiri dimana, lupa atas diri sedang berada di planet bumi pertiwi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Padahal jika disadari pujian yang berlebihan itu sesungguhnya akan dapat merusak hati setiap yang dipuja. Makanya sebagai wanti-wanti Rasulullah memberikan nasehat dalam hadistnya melalui sahabat,”Kami diperintahkan oleh Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- untuk menyiramkan pasir ke wajah orang-orang yang memuji.” (HR. Muslim no. 3002). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hadist ini menunjukkan betapa berat dan bahaya dampak pujian “berlebihan” terhadap seseorang. Ini terlihat dari betapa Rasulullah memberikan perhatian lebih pada bab ini, sehingga beliau memberikan peringatan secara tersendiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebaliknya, manusia sangat anti dengan kritikan. Saat mendapat kritikan, biasanya rata-rata selalu mencari alibi atau alasan untuk mementahkan krikitan yang sudah diberikan. Tak perduli siapa yang memberikan kritikan, tak perduli itu benar adanya pada dirinya, sebagian besar mereka akan mencari bantahan dan pembenaran atas apa yang sudah dilakukan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mestinya mereka harus sadari bahwa untuk melihat ada tidaknya kotoran dibagian wajah, kita butuh perantara, kita butuh untuk bercermin. Artinya kadang ketidakbaikan kita, sangat jelas mudah dilihat oleh orang lain dan luput dari kita. Oleh karena itu, ketika ketika kita mendapatkan kritikan -meski sangat pedas- jangan cepat-cepat membantah, siapa tahu itu benar adanya. Pikirkan, renungkan dan terjemahkan dengan hati, baru dikeluarkan dengan bahasa lisan. Jangan lantas menghardik yang mengkritik, berasa selalu benar dan menganggap yang mengkritisi tidak punya dasar. Ini salah besar dan total.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat kritikan itu menghampiri kita, maka berkacalah. Lihatlah diri kita, adakah persis sama dengan yang disangkal, yang tidak kita sadari selama ini. Jika benar, bukankah ini sangat membantu kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, pribadi yang bertambah sempurna dari hari-hari sebelumnya. Harusnya kita berterima kasih pada mereka yang mau memberikan masukan atas kesalahan yang selama ini kita lakukan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh karena itu, belajarlah untuk selalu menerima semua keritikan sebelum langsung membatahnya. Karena jika benar, kita bisa langsung memperbaiki dan tidak selalu dilihat sebagai sebauh kesalahan bagi orang lain. Jika sebaliknya tidak benar, maka kita bisa jadikan ia sebagai referensi agar tidak menjadi pribadi yang seperti itu, dan tentunya langsung memberikan masukan serta penjelasan secara pribadi kepada yang mengkritisi bahwa yang disampaikan itu tidak benar. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div>

Artikel DIKRITISI: TIDAK AKAN MENURUNKAN WIBAWA KITA

Sumber: Google Sudah menjadi sifat dasar manusia selalu ingin dipuja dan dipuji. Saat ia mendapatkan perlakuan tersebut, ia biasanya t...

Read more »