Selesai makan
malam, tiba-tiba nada dering SMS diHP saya berbunyi
“titttt......
titttttttttt.......titttttt.......”.
Saya langsung
menghampiri dan membuka sms dari siapa, sms itu berbunyi,
“Assalamu’alaikum.wr.wb.”
“Tanpa
mengurangi rasa hormat, kami mengundang Bapak pada acara pelantikan pengurus
baru UKM A (sengaja tidak saya sebut) besok jam 15.30”.
“SMS dari
mahasiswa to,”pikir saya
Sepintas, bagi
saya tidak ada yang salah dengan bunyi SMS itu. Namun ada SISTEM yang mereka terlupakan
yang telah sengaja mereka lewati. Kebetulan saya juga salah satu dari pembina
organisasi terebut. Mereka mengundang kok lewat SMS, mestinya harus melewati
surat atau minimal dengan menelpon. Mereka sudah melupakan kata kunci dalam berorganisasi
yaitu ETIKA.
Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan
kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentatati ketentuan dan
norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu
organisasi.
Etika organisasi menekankan perlunya seperangkat nilai yang
dilaksanakan setiap orang anggota. Nilai tersebut berkaitan dengan pengaturan
bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku dengan baik seperti sikap hormat,
kejujuran, keadilan dan bertanggung jawab. Seperangkat nilai tersebut biasanya
dijadikan sebagai acuan dan dianggap sebagai prinsip-prinsip etis atau moral.
Suatu organisasi akan berjalan dengan harmonis jika anatara satu sama lain
tetap saling menhormati. Jika ada selisih pendapat, pelaku organisasi yang baik
akan berfikir itu sebagai bagian dari dinamika organisasi yang mendewasakan.
Lantas,
pertanyaannya sekarang. Siapa sih yang perlu dihormati dan dihargai??
Sejatinya semua
manusia dimuka bumi ini butuh untuk dihormati, namun harus sesui dengan
kadarnya. Dalam suatu organisasi ada struktur organisasi yang berdiri dari
penanggungjawab hingga anggota. Sebagai warga yang baik, pelaku organisasi tahu
memposisikan diri dimana. Bagaimana ia harus bersikap dengan atasan maupun
bahawan. Sangat tidak etis rasanya, jika seorang bawahan dalam mengundang
atasannya hanya lewat SMS. Kebiasaan ini menyalahi aturan, melanggar norma dan
etika dalam berorganisasi. Mereka yang paham akan hal ini pasti tidak akan
melakukannya. Bukan orangnya yang harus dihargai tetapi posisinya yang penting
untuk hormati.
Memahami dan
menjalankan etika organisasi berarti memupuk nilai-nilai kebaikan. Jika hal ini
tidak dijalankan, maka hasil dari pengkaderan tidak akan menuju kebaikan. Akibatnya
organisasi akan melahirkan orang-orang cerdas namun mengabaikan etika alias tak
bermoral.
dari bacaan ini saya mendapat pelajaran yang berharga bahwa tidak sepantasnya kita sebgai bawahan mengundang atasan dengan cara mengirim sms,tapi kita sebagai manusia sering lupa akan posisi yang ada pada diri kita.sama dengan hubungan kita dengan ALLAH,kita sering lupa akan kuatdrat kita sebagai hambanya,sehigga kita lupa akan tugas dan kewajibankita sebagaimana mestinya. kelas 2B
ReplyDeleteasswrwb sob...., alhamdulillah atas pencerahannya kepada kita semua, saya setuju kepada konten " pentingnya memahami etika organisasi" memang terkadang dalam organisasi kecil maupun besar penting sekali memahami nilai - nilai organisasi. Menurut Karel J. Veeger, sosiologi memandang nili-nili sebagai pengertian-pengertian (sesuatu di dalam kepada orang) tentang baik tidaknya perbuatan-perbuatan. Dengan kata lain, nili adalah hasil penilaian atau pertimbangan moral.Nilai-nilai organisasi adalah apa yang secara aktual menjadi praktek dari organisasi tersebut dan apa yang disaksikan, diyakini, dipercaya, dilakukan dan dipraktekkan oleh para karyawan di organisasi. Nilai-nilai dalam organisasi dapat dirunah melalui dua jalur dan keduanya harus ditempuh secara bersamaan. Karena jika tidak maka perubahan nilai-nilai akan mengalami kepincangan dalam prakteknya.kaitannya dengan etika Menurut W. J. S. Poerwadarminto, Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral), jadi etika dalam praktiknya dalam organisasi harus dikedepankan, kerjakan bukan hanya memahami teorinya saja.
ReplyDelete