1
Cerita ini saya peroleh dari pengalaman pribadi saat berbelanja di sebuah toko yang cukup lengkap. Barang-barang yang dijual sangat beragam macamnya, dari yang harga ribuan sampai ratusan. Dan dari barang sederhana sampai penjualan tiket kereta api ada di toko ini. Jumlahnya di Indonesia sangat banyak, toko ini didirikan sampai ke pelosok desa-desa. Jika di kota-kota besar, jarak 100 m hampir selalu ada.

Ceritanya dimulai dari saat saya menemani seorang teman dari Lampung mencari jaket yang akan digunanakan untuk mendaki gunung. Sepulang kami mendapatkan jaket tersebut, saya minta agar bisa istiharat sebentar di toko yang menjudal sandal. Kebetulan saya sedang mencari itu. Alhamdulillah tidak sampai 10 menitan, kami sudah mendapatkan sebuah toko yang sudah familiar dengan para masyarakat indonesia.

Saya langsung masuk dan mencari barang yang menjadi kebutuhan saya. Setelah mendapatkan sandal, saya mencari tambahan untuk membeli produk handbody untuk kaki pecah-pecah. Saya langsung menanyakan keberadaan barang itu ke pelayan toko san langsung saya ditunjukkan dimana biasa barang itu ada. Dan tanpa berfikir panjang, saya langsung mencari rak yang memuat tersebut dan ketemu.

Begitu saya menemukan rak barang tersebut, saya melihat ada satu handbody kulit yang terpajang disana. Dan tanpa pikir panjang, saya langsung ambil barang tersebut dan memasukkan ke dalam plastik kemudian langsung ke kasir untuk menylesaikan pembayaran. Setelah itu, kami langsung meluncur pulang.

Sesampai di asrama, betapa kagetnya saya saat membaca keterangan handbody kulit tersebut. Ternyata yang saya beli itu bukan untuk kulit pecah-pecah tetapi untuk kulit berbulu. Lebih tepatnya untuk menghilangkan bulu pada daerah tangan, betis dan lain sebagainya. Saya langsung tepuk jidat. “Kenapa saya bisa salah beli ya?”, gumam saya. Kenapa saya tidak membaca dulu keterangannya saat saya berada di dalam toko tersebut? Kenapa saya langsung memasukkan begitu saja pada saat membelinya?. Hampir saya membodoh-bodohkan diri, tapi untung karena iman saya kuat, aksi tersebut tidak jadi saya lakukan...hehe (sok alim dikit).

Cerita di atas mungkin kelihatan sederhana dan hampir dari semua kita mungkin pernah mengalaminya. Yang ingin saya sampaikan adalah, betapa kekuatan BUDAYA MEMBACA itu sangat penting untuk kita miliki. Bayangkan jika yang kita beli itu barang-barang yang jauh lebih mahal dan dalam proses penggunaannya kita tidak meperhatikan tata aturan yang sudah diberlakukan, bisa jadi kerugian atau bahkan hal lebih buruk bisa saja terjadi pada kita. Bayangkan jika seorang dokter tidak melakukan budaya membaca pada saat meresepkan obat ke pasiennya, bisa jadi obat yang di rumuskan kacau balau dan berbahaya bagi pasiennya. Bayangkan jika kita sedang bepergian kemudian tidak membaca petunjuk jalan yang di pajang disepanjang jalan, kita mungkin dengan mudah akan tersesat.

Budaya membaca harus dibiasakan karena hanya dengan membaca kita bisa menyelami sejarah dunia, kita bisa mengetahui para tokoh besar islam sepanjang sejarah. Oleh karena itu jangan heran, jika kita belum kemana-mana dari tempat duduk sementara usia tak berhenti berjalan, terus saja bertambah karena kita meninggalakan salah satu perintah Allah yaitu membaca. Sejarah mengajarkan kita bahwa Bung Hatta karena saking cintanya membaca, ia pernah ketiduran berbantalkan dan berselimut buku. Sejarah juga menjelaskan, pada saat beliau pindah rumah, waktu yang diperlukan untuk menyusun buku-buku yang dimiliki sampai dua bulan.


Oleh karena itu, agar kita tidak cepat tergilas oleh kemajuan zaman, mari tambah terus wawasan dan ilmu kita agar kita mampu bersaing seiring  perubahan zaman. Satu-satunya cara mengupdate diri adalah dengan melakukan dan membiasakan aktivitas membaca.Kitapun tidak akan menanggung resiko jika tak membaca.

Post a Comment

  1. Membaca itu sangat penting apalagi kita sebagai mahasiswa, harus banyak-banyak membaca untuk menambah wawasan.membaca membantu kita untuk mendapatkan pengetahuan yang banyak, dan banyak mendapatkan hal baru yang tidak kita ketahui.jadi budaya membaca harus ditingkatkan.

    ReplyDelete

 
Top