4
Setiap kampus pasti memiliki perhimpunan atau organisasi mahasiswa. Mulai dari tingkat prodi sampai tingkat antar kampus. Organisasi banyak memberikan pelajaran nyata. Itu sebabnya saya sering menyebutnya “belajar bermasyarakat sebelum bermasyarakat yang sesungguhnya”. Organisasi sangat berpengaruh dalam membetuk karakter. Terlebih bagi mahasiswa. Organisasi akan menyiapakan para pelakunya untuk lebih siap bagaimana bermasyarakat yang sebenarnya, bagaimana agar kita siap melakoni peran dalam kehidupan bermasyarakat kelak. Organisasi juga akan mengajarkan bagaimana berkomunikasi yang baik dan efektif dengan orang lain. Selain itu, organisasi juga mengajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Bagaimana belajar dipimpin, bagaimana memahami lawan bicara dengan karakter yang berbeda-beda. Bagaimana mengkoordinir sebuah event.  Semua pembelajaran tersebut dapat dipelajari secara kontinyu dalam organisasi.

Baca Juga: Pak Guru, Aku Tak Senang Denganmu

Saya mengenal seorang teman, waktu kelas 1 SMA benar-benar ia culun, jangankan bersuara saat diskusi di kelas, mengangkat tangannya saja malunya minta ampun. Alhasil, temannyapun bisa dihitung dengan jari. Namun ia sangat berbeda setelah aktif di organisasi sekolah (pramuka dan Osis), tepat di kelas 3 SMA, ia selalu menjadi terdepan dalam setiap kegiatan sekolah. Saat kegiatan Imtaq Jum’at, Ia menjadi langganan sebagai penceramah, saat acara tujuh belasan, ia menjadi ketua regu di lomba gerak jalan. Gimana di kelasnya? Jangan salah, akhirnya juga ia menjadi salah satu siswa kebanggan guru, karena cerdasnya. Yang pasti juga, ia memiliki banyak teman akhirnya. 
Seseorang yang memiliki IQ tinggi, belum tentu memiliki EQ (emosional quetion) yang baik. Kalau bahasanya Pak Anies, “IQ tinggi hanya akan mengantarkan seseorang untuk dipanggil wawancara, namun sikap disiplin, inovatif dan jujur akan meninggikan karirnya.” Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional sangat berperan bagi baiknya masa depan seseorang. Faktaya, tidak sedikit dari orang yang otaknya cerdas (intlek), tapi prilakunya dalam sehari-hari tak mencermintakan isi kepalanya. Hal inilah yang akhirnya membuat orang ber-IQ tinggi kurang pandai dalam bersosial dalam masyarakat. Pintar namun tak supel, cerdas namun tak banyak teman.  
Belajar bersosialiasi yang baik adalah suguhan utama dalam organisasi. Di organisasi ada struktur kepengurusan, mulai dari penasehat, ketua, wakil ketua, bendahara, bidang-bidang dan para anggota. Organisasi yang baik adalah organisasi yang mampu menumbuhkembangkan anggotanya agar siap dalam menjalani hidupnya di masyarakat kelak. Selain itu juga ia juga akan mampu menciptakan rasa kepercayaan dan kecintaan yang tinggi antara pimpinan dan bawahan. Jika terjadi sebaliknya, dimana anggota organisasi merasa tidak nyaman dengan keegoisan para pimpinan atau para anggotanya sangat sulit diatur apalagi jika sampai tidak mau diatur,  maka organiasi tersebut dapat dikatakan dalam kategori organisasi tidak baik alias tidak sehat. Dan biasanya organisasi jenis ini tidak akan bertahan lama, yang akan tersisa hanyalah papan struktur tanpa program kerja yang jelas.
Lalu bagaimana organisasi yang baik dan tepat untuk kita ikuti? Menurut Mas Rifa’i ini ciri-cirinya:
·      Tidak melanggar hukum agama dan hukum negara. Sebagaimana kita ketahhui bersama akhir-akhir ini, banyak sekali organisasi yang tidak jelas covernya. Luarnya kelihatan mengajak pada kebaian, namun dalamnya membawa kepada keburukan. Sikap kehati-hatian harus kita miliki sebelum nimbrung dalam organisasi tersebut. Yakinkan diri terlebih dahulu kalau organisasi tersebut tidak memiliki masalah, terlebih masalah pada agama ataupun masalah pada negara. 
·      Yang tidak mengesampingkan prioritas hidup kita. Setiap manusia punya prioritas hidup masing-masing. Jangan sampai organisasi itu justru mengesampingkan prioritas hidup yang sudah kita tetapkan. Misal, ada yang ingin banget dapat rangkin satu, karena ia punya target agar dapat masuk keperguruan tinggi tanpa tes, maka kurang bijak jika mengikuti organisasi yang terlalu menyita waktu belajarnya.
·      Yang sesuai dengan visi hidup kita. Jangan sampai memasuki organisasi yang bertentnagan dengan visi hidup kita. Karena tiap manusia memilki visi hidup yang diyakini. Jika visi diri dan visiorganisasi sejalan, kitapun bisa lebih cepat menggapai visi hidup yang kita tetapkan, sementara organisasi juga akan lebih cepat bertumbuh karena memiliki kader yang sesuai dengan visi organisasi. Tentu akan berbeda jika bertolak belakang, hal itu bisa berdampak ganda. Organisasi akan sulit berkembang dan selah memiliki rival di tubuh sendiri. Sementara kita jadi serba salah, di satu sisi tidak ingin mengorbankan visi hidup yang kita perjuangkan, di lain sisi kita berada di dalam organisasi yang justru mematahkan visi hidup kita.
·      Yang bisa menjadi tempat belajar kita. Organisasi adalah tempat belajar yang baik. Belajar sesuai dengan fungsi kita di organisasi terebut. Ada yang masuk PMR karena ingin belajar bagaimana menangani penyakit dan bencana. Ada masuk kerohanian islam untuk menekuni dakwah agamanya. Ada yang masuk pecinta alam untuk lebih mengenal lebih dekat dengan alam. Ya, intinya kita bisa menambah wawasan dan ilmu di organisasi yang kita masuki.
·      Yang para anggotanya bisa menjadi sahabat dan teman yang baik. Karena persahabatan dalam organisasi biasanya cukup dekat disebabkan adanya intensitas pertemuan yang cukup padat. Hal ini memungkinkan terpancarnya aura kebaikan, atau justru menularnya virus keburukan. Organisasi yang kita masuki sebisa mungkin berisi orang-orang yang memang memiliki kebiasaan yang baik. Abu Hasan Asyadlili pernah berwasiat, “Janganlah engkau melangkahkan kaki, kecuali untuk sesuatu yang menjadi sebab datangnya Ridla Allah. Janganlah duduk di suatu majlis kecuali majlis itu aman dari murka Allah. Janganlah bersahabt dengan seseorang kecuali bisa mengingatkan taat pada Allah. Janganlah berteman dengan seseorang kecuali bisa menambah keyakinanmu pada Allah.”
Jika ada organisasi yang memiliki karakteristik seperti itu, saran saya, langsung ikuti. Jangan ragu untuk bergabung. Karena insya allah organisasi seperti itulah yang bisa menjadi media belajar terbaik kita. Kita bisa mengembangkan diri, mengembangkan wawasan, mengasah mental, meperbanyak kawan, punya tempat untuk saling berbagi, punya wahana untuk untuk melatih kreativitas, dan yang terpenting, kita bisa saling mengingatkan antara satu anggota dengan anggota yang lain jika ada salah satu di antara anggota yang sudah 

Post a Comment

  1. salam mahasiswa ...
    organisasi namun terkadang membuat konflik yang tak kesudahan,karena banyak faktor antara lain:
    1. merasa lebih berpengalaman
    2. merasa lebih senior
    3. mengedepankan ego yang tak peduli perasaan orang lain
    4. dan ingin selalu menang
    inilah yang banyak terjadi disetiap event2 penting.terkadang dalam hati saya " kenapa harus ada orang seperti ini" namun kembali lagi pada prinsip kehidupan organisasi inilah reflika sebuah proses jalan pendewasaan/belajar bermasyarakat sebelum bermasyarakat yang sesungguhnya(m.hifni)
    konflik yang terjadi dalam internal organisasi memang tak dipungkiri adanya namun yang terpenting pada prinsipnya adalah mencapai cita - cita bersama.
    organisasi intra kampus contohnya yang banyak diidamkan oleh yang faham akan dinamika organisasi yang kemudian banyak persaingan seru. namun tak jarang juga mahasiswa yang tak peduli akan vitalnya mengikuti proses organisasi,pasalnya itu akan menghambat konsentrasi belajar yang sedang ditempuh di bangku kuliah.

    ReplyDelete
  2. Berarti .....dalam mengikuti organisasi tidak sekedar langsung masuk atau bergabung, tapi butuh pertimbangan-pertimbangan........
    merasa betul-betul-betul banget ...karena saya sendiri sudah merasakan dampak mengikuti organisasi.
    yang awalnya kita malu terutama berbicara di depan orang banyak tapi setelah mengikuti organisasi yang pastinya cocok dengan diri sendiri ternyata bisa meminimalisir rasa malu tersebut.....
    jangan pernah males ikut organisasi selama bisa balance dengan akademik........!!!!fighting

    TI_IIB

    ReplyDelete
  3. memang di dalam organisasi banyak pembelajaran yang bisa kita dapatkan entah itu kita atau tidak,karna kadang kita merasa biasa-biasa saja ketika kita melakukan sesuatu tapi itu semua akan kita rasakan manpaatnya ketika kita sudah menghadapi hal yang mungkin menurut akal logika kita tidak mungkin tapi ketika kita mencoba melakukan hal tersebut ternyata kita mampu berkat kita sudah mempunyai pengalaman sebelumnya ketika kita bergelut di organisasi.

    ReplyDelete
  4. Organisasi itu bnyak manfaatx dari kita malu berbicara jadi gak lagi, yg kita blum faham jadi faham begitulah organisasi. . . Wadah yg menyediakan berbagai otak. . .

    ReplyDelete

 
Top