3
Semakin kesini, zaman terasa semakin edan. Faktanya, teknologi yang berkembang dengan pesat tidak dibarengi dengan pemahaman pemakaian yang baik. Tujuan para pendirinya sesungguhnya adalah ingin memberikan kemudahan bagi setiap penggunanya. Baik untuk berkomunikasi terhadap sesama, membangun jaringan dan lain-lain. Sebagai contoh perkembangan sosial media yang sangat pesat. Dari facebook, twitter, path, skype dan lain sebagainya.

Baca juga:Takdirmu: Cara Berfikirmu .....

Perkembangan beberapa sosial media tersebut ternyata membawa dampak yang sangat luar biasa bagi penggunanya. Baik dari sisi positifnya maupun dari sisi negatifnya. Dari sisi negatif misalnya, saya sudah lama mencoba mengamati para pengguna sosial media ini khususnya dikalangan para siswa. 

Beberapa efek dari penggunaan sosial media yang tak sehat di antaranya,

Pertama, tidak peduli dengan lingkungan sekitar. Tidak sedikit dari orang yang sedang anyiknya bermedsos, melupakan orang-orang yang ada di sekitarnya. Ia kadang lupa kalau ia sedang duduk bersama teman, ia kadang lupa kalau dia sedang dilewati oleh seorang guru. Mereka kebanyakan cuek jika sudah bermedia sosial, mereka baru akan menyapa jika sang guru terlebih dahulu menyapa. Jika karakter siswa hari ini dibiarkan terus menerus, maka masyarakat kita  sepuluh, dua puluh yang akan datang hampir tak akan karuan jadinya.

Kedua, mengabaikan kewajiban. Akibat dari bermedsos, banyak anak yang tau orang tuanya sedang butuh bantuan, namun ia tak mau menghampiri karena sedang asyik online. Ia tahu waktu shalat sudah datang, namun ia tega menunda-nunda demi memuaskan diri dalam dunia maya.        

Ketiga, menjadi manusia non-sosialisasi terhadap lingkungan. Sebagian dari para pengguna media sosial akan malas keluar rumah, mereka lebih senang mengurung diri di kamar. Yang penting bisa merteman dengan smarphone dan komputer dalam kondisi online. Kebiasaan ini jika dilakukan secara terus menurus akan berakitat, menurunnya atau bahkan matinya jiwa sosial. Mereka juga akan jarang mendapatkan info-info ter up date tentang lingkungan di sekitarnya.

Keempat, cenderung membuang-buang waktu dengan sia-sia. Biasanya jika para pengguna sosial media sedang asyiknya online, dia mudah sekali melupakan waktu. Ia akan beranggapan satu jam akan terasa 15 menit, dua jam akan terasa satu jam. Waktu tersebut sebagian besar hanya digunakan untuk membuka facebook  dan twitter. Andai saja waktu tersebut digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif, tentu itu akan jauh lebih baik.

Kelima, cenderung boros (khusus remaja). Sesorang yang sudah kecanduan dalam bermedia sosial akan selalu mempersiapkan sejumlah uang demi mencukupi kuota internet. Tujuannya agar mereka bisa menikmati layanan online sepuas mereka. Tidak tanggung-tanggung, kadang para remaja rela tidak menggunakan uang yang seharusnya untuk membayar SPP dari orang tua mereka, namun digunakan untuk berfoya-foya dalam dunia maya.


Keenam, cenderung malas belajar. Jika sudah membuka layar smartphone atau laptop dan langsung menuju beranda sosial media. Maka, siap-siaplah untuk tidak akan menyelesaikan tugas sekolah ataupun kuliah dengan tepat waktu.

Keenam dampak tersebut harus segera diatasi. Karena jika tidak, maka akan melahirkan masyarakat yang tumpul, tak berjiwa sosial dan tak berwawasan. Oleh karena itu, penting sekali kita memikirkan solusi yang gunanya agar bisa mengatasi agar efek negatif di atas tidak terjadi. Beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu, pertama, hendaknya para orang tua selalu mengawasi anak-anaknya agar jangan sampai terlalu kebablasan dalam bermedia sosial. Kedua,  sudah seharusnya kita harus punya target harian, sebagai tangga untuk meraih impian. Jika target harian kita miliki, maka ia akan menjadi media mengontrol saat kita sedang asyik bermedia sosial. Selanjutnya, ketiga, jika kita seorang muslim sudah sepatutnya kita mengingat Firman Allah yang menyatakan bahwa, sungguh merugi orang-orang yang membuang-buang waktu, kecuali yang beramal soleh, dan saling nasehat menasehati dalam kesabaran. Kita harus ingat bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara, dan jika nyawa sudah tidak di badan, semua perbuatan sudah dilakukan di dunia ini akan dimintai pertanggunjawabannya. Dan terakhir atau keempat, jika kita adalah seorang guru, hendaklah kita berikan pemahaman yang baik kepada siswa bagaimana bersosial media yang baik.  


Itulah beberapa solusi yang bisa saya tawarkan dalam mengatasi efek bersosial media yang tidak sehat. Semoga memberikan faedah buat kita semua, khususnya bagi para pengguna sosial media yang kebablasan. 

Post a Comment

  1. memang benar banyak sekali dampak negatif dari social media,akan tetapi alangkah lebih baik juga apabila bapak mengikutsertakan dampak positifnya agar pembaca lebih bijak menyikapi,bukan hanya bisa menyalahkan atau mengkritik saja.
    terimakasih & maaf.

    ReplyDelete
  2. memang benar sosmed itu banyak sampak positif dan negatipnya tpi tergantung cara seseorang mempergunakannya ,jika seseorang menggunakan sosmed dengan csra yang baik maka akan menghasilkan danpak yang baik jika seseorang salh cara menggunakan sosmed maka akan berdampak kurang baik ,,,,,,emg benar sosmed itu membuat anak menjadi malas belajar karna keinginan untuk belajarnya kebanyakan cendrung sama fbkan....

    ReplyDelete
  3. sosmed memang banyak sekali dampak negatifnya tetapi kalau kita berpikir positif atau mengambil mamfaatkan sosmed banyak sekali keuntungan yang kita dapatkan.sekarang tergantung kita bagaimana menyikapinya dari adanya sosmed ini.untuk anak yang dibawah umur peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menghindari efek negatif dari sosmed

    ReplyDelete

 
Top