17
Kira-kira seperti itulah kesimpulan yang saya dapat petik selama beberapa hari ini. Selama tujuh hari tujuh malam melakukan mandi kembang (ehh... kok mandi kembang...canda ...hehe), maksudnya setelah tujuh hari tujuh malam, saya sengaja menjauhkan diri dari kegiatan membaca, menelaah dan mengamati buku dan alam lingkungan sekitar, sayapun tak bisa menuangkan apapun dalam kegiatan menulis saya. Ketika duduk di depan laptop mencoba menulis sesuatu dan apapun, jari tangan ini terasa kaku, bingung akan menulis apa dan mau menulis apa.
Makanya saya membenarkan kalimat di atas “tak ada input, tak ada output”. Sama halnya dengan saat kita meniatkan membuat sebuat juz buah, jika kita tak tidak memasukkan bahan (buah) apapun ke dalam blender, maka tak perlu bermimpi akan mendapatkan juz buah, karena itu tidak akan pernah terjadi. Jika ingin mendapatkan beras, maka harus ada padi yang dimasukkan ke dalam penggilingan. Semua orang menyadari itu, namun hanya sedikit yang bisa mengambil hikmah dari penomena alam itu. Dalam matematikapun menerangkan hal tersebut, sebuah fungsi f(x) akan memiliki nilai (rank) jika ada x (daerah asal diketahui). Jika daerah asal tidak ada, maka fungsi itu selamanya tidak akan pernah memiliki nilai (output). Kalau dalam fisika akan mengatakan “ada aksi, maka ada reaksi”.
Baca Juga: Kalau Mau Jadi Pemimpin, Ini Dia Syaratnya....
Begitu juga dengan otak kita, jika ia tidak diberikan asupan input yang baik maka jangan harap ia akan mengeluarkan hasil/output yang baik pula. Otak yang kosong hanya akan membenarkan pepatah “tong kosong nyaring bunyinya”. Dalam keadaan seperti ini sebaiknya seseorang lebih baik memilih diam, karena biasanya jika berbicara, ia hanya akan mengelurkan sampah yang tak bermanfaat dan justru hanya akan menjadi bumerang bagi nama baik dan wibawanya sendiri. Oleh sebab itu, saya semakin menyadari bahwa agar bisa terus menulis, maka harus ada yang di tulis, dan untuk memperoleh apa yang di tulis, harus ada yang dipikirkan. Dan untuk mendapatkan sesuatu yang bisa dipikirkan, maka harus ada yang kita masukkan ke dalam pikiran, biasanya kegiatan mengisi pikiran itu, salah satunya dapat diperoleh melalui kegiatan MEMBACA, MENELAAH DAN MENGAMATI lingkungan dan alam sekitar.
Hal ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya kegiatan membaca dilakukan. Makanya sering saya sampaikan, “setiap penulis yang baik pasti seorang pembaca yang baik.” Karena tanpa aktivitas membaca ia tak akan mampu menuangkan ide yang cemerlang dan berbobot untuk dibaca. #Salam Literasi

Post a Comment

  1. Jika tidak ada yang masuk, maka tidak akan ada yang keluar...hehe, teringat sesuatu...
    Setuju sekali Pak! Ibarat, "siapa yang menabur senyum, akan menuai jodoh" :)

    ReplyDelete
  2. Benar Pak... Dalam hal apapun, hukum ini berlaku

    ReplyDelete
  3. Maaf pak Hfni,,
    Menurut saya "Otak" gak pernah kosong. Selama jantung masih menghembuskan udara dan fisik masih bergerak, maka otak tetap melakukan aktifitas berfikirnya. Cuma kan kwalitas-nya yang beda-beda. "Fikiran Negatif" kan termasuk fikiran juga, ya gak pak?...
    Hehe.... mf lho salah

    ReplyDelete
  4. Rasanya artikel Bapak membuat sadar betul...betul....betull...
    karena apapun yang kita tanam itu yang akan kita petik dan jika kita ingin menghasilkan suatu karya maka harus ada input dan proses di dalamnya ...agar karya itu bukan hanya hayalan di atas genting saja..heee
    tapi ada output atau karya yang dihasilkan..
    dan saya jadi tertarik untuk meningkatkan minat membaca..ternyata seru juga...he
    study N praying sajalah....
    #TI_IIB

    ReplyDelete
  5. Benar sekali apa yang tertuang dalam tulisan diatas, semua hasil ”output” yang kita peroleh tergantung dari “input”nya. Bagaimanapun hasilnya, besar kecil, baik buruknya sesuatu yang kita dapat, semua itu tergantung dari apa yang sudah kita tanam atau lakukan, dalam hal apapun itu, tidak mungkin “Padi ditanam ketan yang tumbuh”,artinya sesuailah apa yang kita dapat dengan apa yang kita perbuat,intinya apapun yang kita perbuat,dampaknya akan ke kita juga,mungkin itu yang disebut dengan hukum “SEBAB-AKIBAT”.

    ReplyDelete
  6. sip pak saya setuju, menurut saya artikel bapak selaras juga dengan ungkapan Arab " al faaqiru laa yu'thi( orang yang tidak tahu tidak akan memberi)". Dengan membaca seseorang bisa jadi penulis, tapi membaca yang sambil dipahami( hehe... jangan sampai gagal paham) karena jika tidak paham yang dibaca malah jadi ribet n tambah pusing otak aja. Dengan membaca, menelaah dan mengamati sebagai input (gizi bagi otak ), kalau otak dah diisi dengan gizi yang baik so outputnya baik melaui tulisan, lisan, maupun arkan juga akan baik, n dengan membaca kalau mengeluarkan pendapat jadi ada pijakannya jadi ndak AMONG (asal ngomong),.

    ReplyDelete
  7. Saya setuju dengan pendapat bapak bahwa tidak ada input maka tidak ada output.Penulis yang terkenal saja jika tidak ada masukan maka tidak akan ada keluarannya tulisan-tulisan yang bagus. Begitu halnya dengan kami sebagai mahasiswa yang notabennya sebagai penulis pemula, setiap kali diberikan tugas menulis makalah pasti awalnya sangat kebingungan harus menulis apa dalam makalah yang sesuai dengan materi yang diberikan (terutama saya sih pak.hee). Hal ini disebabkan tidak lain karena kurangnya membaca. Untuk itu benar sekali dengan rajin membaca, menelaah maupun mengamati maka dengan demikian akan muncul ide-ide cemerlang dalam menulis.

    ReplyDelete
  8. saya setuju pak, tapi menurut sya jikalau tidak ada proses maka tidak ada output dan input pak sebab apa karna proses menuju output dan input itu, kita butuhkan proses kita butuh kerja keras menuju input dan output
    he he he

    TI IIB

    ReplyDelete
  9. terkait dengan artikel tak ada input, maka selamanya tak ada output, tak ada yang kita tanam maka tak ada pula yang kita petik.jadi apabila kita menginginkan ssuatu maka yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah berusaha karena menginginkan sesuatu tanpa adnya usaha untuk mendapatkan sesuatu merupakan hal yang sia-sia.begitu pula halnya dengan menulis seperti yang bapak tulis dalam artikel ini, jika kita ingin untuk bisa menulis maka kita harus berlatih untuk menulis dan tentunya memiliki kemauan yang tinggi untuk terus menulis.
    dalam menulis juga kita perlu membaca karena orang bisa menulis karena biasa membaca baik itu membaca buku maupun lingkungan.untuk menjadi penulis yang baik maka jadilah pembaca yang baik dulu. biasakan diri membaca walaupun awalnya terpaksa karena tuntutan tugas dari bapak dosen tapi itu berguna untuk kami terlebih saya.

    ReplyDelete
  10. saya kira pak kita yang di kalangan mahasiswa mungkin selalu tidak akan lepas dari yang namanya INPUT cuma mungkin daya ingat ataupun kemampuan kita yang berbeda-beda, karna yang namanya kita masih di kalangan mahasiswa selalu di kasih pembelajaran ataupun tugas tambahan cuma mungkin yang perlu di perhatikan juga oleh dosen dan mahasiswa yaitu saling mehami dan ada tinbal balik sehingga mahasiswa senang dengan dosen dan dosen senang menyampaikan pembelajaran.

    ReplyDelete
  11. saya setuju dengan pernyataan bapak "tak ada input,maka tak ada output" selama kita tidak melakukan kerja keras atau usaha maka tidak akan ada hasil yang akan kita dapatkan,sama halnya dengan ada sebab pasti ada akibat pak..hhee

    ReplyDelete
  12. Saya setuju dengan pendapat tersebut, jika ada Input pasti ada Output. Tetapi terkadang ada banyak orang yang hanya memikirkan keduanya tanpa mau tahu bahwa ada "PROSES" yang harus dilalui setelah "INPUT", dan bagaimanapun juga keduanya tidak akan sempurna dan bernilai apapun jika tidak ada "OUTPUT" yang dihasilkan. Kaitannya dengan tulis menulis maka tidak akan mungkin suatu tulisan bisa tertoreh dengan tinta jika tidak ada informasi yang dimasukkan kedalam otak kemudian dianalisa sebagai sebuah Proses yang harus dilalui. seperti contoh ilustrasi diatas "saat kita meniatkan membuat sebuat juz buah, jika kita tidak memasukkan bahan (buah) apapun ke dalam blender, maka tak perlu bermimpi akan mendapatkan juz buah, karena itu tidak akan pernah terjadi", tetapi sebelum menjadi sebuah juz buah yang diimpikan tentunya harus melalui serangkaian proses peleburan dan pencampuran buah sehingga output berupa juz buah siap dinikmati. Ingat Jika ada Input, Wajib ada Proses dan mustahil tidak ada Output. Terimakasih.

    ReplyDelete
  13. allah tidak aakan mengubah suatu kaum jika lo ia tak merubah dirinya sendiri

    ReplyDelete

 
Top