18
Masih ingat kan dengan lirik lagu berikut, 

“......
Hormati gurumu, sayangi teman, 
Itulah tandanya kau murid budiman
......”

DULU, waktu masih duduk di Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), lirik lagu tersebut masih sangat relevan. 
DULU, senakal-nakal siswa, saat bertemu dengan guru entah di jalan atau dimanapun, ia akan tertunduk diam dan hormat kepada sang guru. Ia akan ikhlas mencium tangan mereka dengan harapan agar mendapatkan ilmu barokah. 
DULU, saat guru memberikan nasehat, mereka akan dengarkan dengan seksama dan berikhtiar untuk memenuhi nasehat tersebut dengan segala macam cara asal tak bertentangan dengan ajaran agama.
DULU, saat guru menghukum, memukul bagi yang tidak buat PR, menjewer bagi yang tidak memperhatikan penjelasan dan menskor bagi yang nakalnya agak alai.
Betapa mereka akan sangat merasa malu dan biasanya akan berjanji pada diri sendiri untuk tidak melakukan kekonyolan-kekonyolan itu kembali. Karena bagi mereka, perbuatan tersebut juga akan dapat merusak citra dan nama baik orang tua.


DULU, saat orang tua melihat anaknya pulang sambil menangis karena telah dihukum di Sekolah (oleh guru), mereka akan menambah “penderitaan” sang siswa dengan tambah memarahinya akibat kenakalan yang dilakukan. Sebagian besar para orang tua selalu berpihak pada guru (bukan siswa), karena mereka percaya dan yakin setiap guru pasti melakukan itu karena ingin memperbaiki anak didiknya, selalu pasti demi kebaikan mereka semua.
DULU, belum pernah saya temukan siswa berdandan di dalam kelas, membawa perlengkapan lipstik di dalam kelas, berkaca, berkincu di kelas dan bahkan dilakukan di depan para guru. Mungkin mereka ada yang bawa, tetapi mereka tidak lakukan “dandan diri” itu di tempat umum dan terbuka.

Namun, LAIN DULU, LAIN SEKARANG.
SEKARANG, lirik lagu di atas sudah berangsur kurang relevan meski idealnya harus terus demikian. Sebagian besar siswa hari ini lebih mengamalkan lantunan kalimat kedua dibanding pertama. Mereka lebih banyak menyisakan “sayangi teman” dan mengabaikan (bahasa halus dari membuang) kalimat pertama “hormati gurumu”. Sayangnya pada temannyapun sekarang agak berbeda dengan cara siswa dulu menyayangi temannya, sekarang (maaf) sampai ada yang dihamili diluar nikah. Dan itu sudah menjadi rahasia umum di negeri tercinta ini.
SISWA HARI INI, saat dimarahi, sebagian besar dari mereka kadang hanya menjawab dengan senyum yang sumringah layaknya seorang yang tak bersalah.
SISWA HARI INI, saat mereka di skor, boro-boro akan merasa jera dan malu, justru mereka seperti merasa mendapatkan piala bergilir, seperti kejatuhan durian runtuh (bahasa ipin upin...hehe). Mereka malah dengan bangga menjalani sanksi itu. Bahkan tak jarang ditemukan siswa sekarang saat diskor, mereka malah menambah hari skornya dari yang sudah ditentukan. Diskor 5 hari, mereka lanjutkan dengan menambah 2 hari lagi, mungkin ingin menggenapkan agar seminggu. (hehe.... coba, susah dibayangkan).
SISWA HARI INI, saat di jewer dikit, ngelapor ke orang tua. Hasilnya, tidak sedikit dari orang tua mengakhiri laporannya ke kantor polisi.   
SISWA HARI INI, saat dimarahi dan diperingati, tidak sedikit dari mereka bukannya malu dan mendengarkan dengan baik, justru kadang malah melawan.  

Siapa yang harus disalahkan?? Guru?? Siswa?? Wali murid?? Kebijakan?? Kurikulum?? 
Wallahu a’lam bissawab. 

Post a Comment

  1. Saya setuju dengan penulis di atas karna siswa dulu sangat hormat dan takut dgn guru bahkan tatkala guru menerangkan suatu persolan selalu memperhatikan guru nya shingga siswa dulu banyak yg berhasil karna dia hormat kepada guru"barokah nya tergantung pada guru"
    sedangkan siswa sekarang sebalik nya dari siswa dahulu

    ReplyDelete
  2. luar biasa....perubaha tidak hanya dari hal buruk ke hal baik,akan tetapi perubahan juga terjadi dari hal baik ke hal yang buruk....
    sekarang sisanya tergantung denga pribadi kita apakah akan memilih berubah untuk baik atau sebaliknya,,,,

    ReplyDelete
  3. saya sependapat dengan penulis bahwasanya siswa dulu sangat hormat,taat dan patuh terhadap guru sehingga siswa dulu banyak yg berhasil dan ilmu yang dia dapati sangat barokah sedangkan siswa sekarng sebaliknya dengan siswa dulu sekarang kebanyak siswa melawan guru dan tidak mengahormati guru sedikit pun karna siswa sekarang tidak pernah mengaplikasikasan pepatah yang baerbunyi " kebarokahan ilmu itu tergantung hormatnya kita kepada guru"

    ReplyDelete
  4. Saya setuju dengan penulis di atas siswa sekarang sangat sangat berbeda . Mungkin karena tingkat pemikiran yang global (bebas),karena kondisi (sebut saja negara kita, indonesia) sangat banayak budaya budaya yang datang dari luar entah baik atau buruk. Menurut saya dari budaya tersebutlah perubahan-perubahan yang terjadi khususnya siswa,. siswa sekarang kurang hormat pada guru bahkan bisa dibilang tak mau hormat. Guru menegur dengan sedikit keras, siswa tersinggung lapor ke polisi. apalagi kalau siswa itu merasa sangat istimewa disekolah itu, contoh : dia cerdas atau dia anak orang terpandang yang orang tuanya mempunyai andil di sekolah tersebut.

    ReplyDelete
  5. Menurut saya, semua pihak tidal perlu disalahkan tetapi perlu disadarkan. Kalau menyalahkan satu pihak, bisa sajavisa pihak itu melakukan Hal tersebut karena Ada perlindungan dark pihak lain..

    ReplyDelete
  6. Siswa dulu sangat menghormati gurunya beda dengan Semarang gurunya sedang menjelaskan malah dia ngobrol dengan temannya, siswa dulu di apabila bertatap muka dengan gurunya langsung salam dengan gurunya tetapi Semarang kebanyakan malah cuek terhadap gurunya

    ReplyDelete
  7. menurut pendapat saya,saya setuju memang siswa dulu lebuh bermoral dibandingkan dengan siswa sekarang,tapi jika pertanyaannya adalah siapa yang harus disalahkan,menurut saya tidak ada yang harus disalahkan,karna memang inilah perkembangan dan perubahan zaman,jadi yang sebenarnya harus dilakukan adalah bagaimana menyukapi perkembangan zaman ini,jika dulu siswa tunduk dan patuh dengan hukuman,mungkin sekarang karan siswa dan SDM yang semakin membaik,jika siswa melawan dengan akal maka,sebagai guru dan orang tua harus bisa lebih berakal lagi dari siswa,begitulah tidak ada yang harus disalahkan karan inilah perkembangan zaman.

    ReplyDelete
  8. benar sekali pak... jauh sekali perbedaan siswa/siswi dulu dengan sekarang... sekarang mereka tidak tau namanya sopan santun sama guru, malahan mereka menantang balik guru yang sudah memukulnya
    sekarang guru tidak bisa memberibhukuman terlalu keras kayak dulu karena ada HAM yang melindungi

    ReplyDelete
  9. Zaman memang telah berubah, telah seribu langkah meninggalkan adat dan budaya serta akhlak mulia. Apa mau dikata, globalisasi, materialistis dan sejenisnya merubah semua bak membalik telapak tangan tanpa kita sadari. "Siswa dulu dan sekarang". Berarti guru juga dituntut untuk melakukan inovasi agar tujuan pendidikan terbentuknya generasi yang cerdas dan berperilaku mulia dapat terwujud.

    ReplyDelete
  10. Hari ini berbeda dengan kemarin, jam ini berbeda dengan jam kemaren, detik ini berbeda dengan detik kemaren.
    Yang mendakannya apa...??
    Pola pikir dan tingkah laku...
    Inilah perkembangan zaman, semakin berembangnya zaman semakin terkikis pula moral manusia. Tidak ada yang perlu di salahkan karena sudah jelas di sampaikan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW bahwa zaman akan kembali seperti zaman jahiliyah...
    Yang perlu kita perbaiki adalah moral baik dari anak-anak sampai orang tua sekalipun...

    ReplyDelete
  11. siswa dulu sangat memuliakan gurunya sehingga sesuatu yang tidak di inginkan tidak pernah terlihat. seperti pertengkaran guru dengan siswa dan pertengkaran guru dengan wali murid dan hal itu sekarang sudah banyak terjadi. hal ini membuktikan bahwa siswa dulu dan sekarang memiliki perbedaan. tetapi di sini kita tidak bisa menyalahkan siapapun karena seiring berjalannya waktu kita tidak menyadari perbedaan itu bisa terjadi.

    ReplyDelete
  12. hmm...kalau dilihat kesehariannya memang benar terdapat banyak perbedaan antara murid yang dulu dengan sekarang terutama dalam hal sikap dan penampilan, walaupun tidak semua murid yang seperti itu, namun itu fakta bahwa banyak perbedaannya antara murid yang dulu dengan yang sekarang

    ReplyDelete
  13. benar sekali dulu dan sekarang memang sangat berbeda,bisa dilihat dari segi kehidupan, ilmu pendidikan yang semakin maju, minimnya etika yang sopan.siswa dulu sangat sopan-sopan,sekarang siswa yang kurang sopan etikanya.

    ReplyDelete
  14. terkait dengan artikel yang ini, kita sudah mendengar dan menyaksikan perbedaan siswa dulu dengan siswa hari ini maka kita tidaklah heran jika ilmu siswa dulu dengan ilmiu siswa sekarang.
    dengan judul artikel yang ini saya teringat dengan hal yang sering masyaikh katakan
    الىوم خىر من غد وغد خىر من بعد غد
    hari ini lebih baik dari besok dan besok lebih baik dari lusa
    keadaan hari ini akan lebih baik dari besoknya, bukan hanya pada siswa tapi alam pun demikian

    ReplyDelete
  15. terkait dengan artikel yang ini, kita sudah mendengar dan menyaksikan perbedaan siswa dulu dengan siswa hari ini maka kita tidaklah heran jika ilmu siswa dulu dengan ilmiu siswa sekarang.
    dengan judul artikel yang ini saya teringat dengan hal yang sering masyaikh katakan
    الىوم خىر من غد وغد خىر من بعد غد
    hari ini lebih baik dari besok dan besok lebih baik dari lusa
    keadaan hari ini akan lebih baik dari besoknya, bukan hanya pada siswa tapi alam pun demikian

    ReplyDelete
  16. murid sekarang sama dulu jelas beda karena sekarang dipengaruhi oleh gadget atau hp dan juga epek sosmed yang meraja lela,kalok dulukan sama sekali belum terinpeksi dengan dunia global,tapi ya kembali lagi ke diri kita masing masing bagai mana memanpaatka internet dengan baik,karena murid melihat dari dunia internet.

    ReplyDelete
  17. Benar sekali, sangat jauh berbeda siswa sekarang dengan dulu,,siswa du kalaok di larang pastivtidak akan pernah di kerjakan,ketimbang siswa sekarang meskipun di larang pasti ada saja yang melanggar...

    ReplyDelete
  18. Benar sekali, sangat jauh berbeda siswa sekarang dengan dulu,,siswa du kalaok di larang pastivtidak akan pernah di kerjakan,ketimbang siswa sekarang meskipun di larang pasti ada saja yang melanggar...

    ReplyDelete

 
Top