10
Sebagai seorang guru, penting sekali memahami karakter dari masing-masing  peserta didik, tujuannya agar kita tidak gegabah dalam memperlakukan mereka. Dengan itu pula, kita akan dengan mudah memilih metode yang tepat untuk digunakan saat berhadapan dengan mereka. Tanpa melakukan hal itu, bisa jadi kita hanya akan meraba-raba seperti sedang berada dalam kegelapan. Semua akan kita coba sentuh, berharap itu adalah pintu jalan keluar atau sumber cahaya. 

Sama halnya dalam mengajar, jika siswa kita anggap sebagai ruang yang gelap, maka mereka hanya akan kita jadikan tak ubahnya seperti kelinci percobaan. Kita akan melakukan semua cara dalam kegiatan belajar, yang penting happy “saya senang” dan tanpa mengindahkan apa kemauan mereka yang sesungguhnya. 


Saat sedang tidak mod mengajar, kebiasaan yang sering kita lakukan adalah memberikan tugas mencatat sebanyak-banyaknya hingga akhir jam pelajaran, tanpa menghiraukan mereka suka atau tidak suka. Saat sedang keluar kelas atau ijin tidak masuk kelas, yang biasa kita lakukan adalah memberikan mereka tugas sebanyak-banyaknya dan mengabaikan mereka sudah paham atau tidak dengan materi tugas yang diberikan. 

Saat jam pelajaran berakhir, sebagian besar dari kita senang sekali memberikan PR (Pekerjaan Rumah). Dan tidak tanggung-tanggung, banyak nomor soal yang diberikan kadang melebihi jumlah kedua jari tangan dan jari kaki, bayangkan jika itu adalah mata pelajaran hitungan (matematika, fisika, kimia dan ekonomi). Jarang sekali kita menyadari dan memikirkan kalau mereka juga harus menyelesaikan tugas-tugas mata pelajaran yang lain pada waktu yang sama. Coba pikirkan sejenak (Guru), mereka harus mempelajari belasan mata pelajaran setiap 6 hari. Jika setiap pelajaran memberikan tugas 3 soal saja, maka siswa harus menyelesaikan 30 lebih butir soal setiap minggu.  Kita mestinya menyadari bahwa mereka tidak sama dengan mesin cetak, yang tinggal ditempel, akan langsung mengeluarkan hasil persis yang diharapkan. 

Saya tidak sanksi dengan apa yang para guru kita lakukan kepada siswanya dengan cara seperti itu. Akan tetapi ada baiknya jika memberikan tugas sekolah apalagi tugas rumah, harus proporsionallah. Berikan mereka tugas yang kira-kira sebagian besar dari mereka bisa jawab dan butir soalnya jangan terlalu banyak, satu, dua atau tiga, itu sudah lebih dari cukup. 

Jangan sampai kita memberikan tugas rumah kemudian lantaran itu kita menghukum siswa karena tidak bisa menyelesaikan tugas karena terlalu banyak dan mungkin terlalu sulit. Makanya jangan heran, jika siswa sekarang saat diberikan tugas terlalu banyak, mereka menjadi malas mengerjakan dan hanya akan menunggu dari teman-teman sebelahnya/mencontek. Bahkan kadang akan ada yang menghardik dengan sembunyi-sembunyi tanpa kita ketahui. Belajar itu mestinya “fan” bagi siswa dan tugas guru untuk mencari cara itu. 

Oleh karena itu, baiknya sebagai guru jangan hanya melihat dengan “kaca mata kuda” saja, hanya memandang mereka dari sudut kita, bukan mencoba memposisikan diri menjadi mereka. 
#Ini pandangan saya, anda boleh setuju dan tidak.... 

Post a Comment

  1. "mereka menjadi malas mengerjakan dan hanya akan menunggu dari teman-teman sebelahnya/mencontek".
    memang benar konteks pembahasan ini kami pun merasakan seperti itu, kadang kalau kebanyakan tugas yang kami selesaikan dan tugas mata pelajaran itu kita kurang sukai maka hal yang kami lakukan adalah menunggu jawaban dari temen yang sudah mempunyai jawaban dalam mata pelajaran tersebut, inilah hal yang perlu kita sadari dari seorang guru,,
    just that hahahah,,,

    ReplyDelete
  2. i agree sir. every student is not same , so as a teacher can be impersonal to student.because all student is diferent's characters.
    in the class must be chosen good methode to aflicate teaching.because that will be gotten result.

    ReplyDelete
  3. saya setuju karna memang murid itu bukanlah mesin untuk guru, karena mereka masih bersetatus sebagai pelajar,maka disinilah guru harus benar-benar memahami metode-metode(cara-cara) mengajar, agar guru ketika masuk dikelas atau berhadapan dengan peserta didik tidak hanya menyuruh siswa mencatat saja atau menggunakan murit sebagai mesin.

    ReplyDelete
  4. Memang, suatu keharusan bagi siswa untuk melakukan hal yang guru perintahkan(hal yang baik tentunya)seperti mengerjakan tugas baik itu tugas disekolah maupun tugas dirumah.memberikan tugas kepada siswa adalah hal yang wajar dilakukan oleh seorang guru namun seperti yang ditulis dalam artikel bapak bahwa para siswa tidak hanya belajar satu pelajaran melainkan mereka banyak memiliki pelajaran.
    Selain mereka memiliki banyak pelajaran tentunya sekolah-sekolah (tidak semua sekolah) memiliki kegiatan ekstra seperti pramuka, pmr, mengaji dll yang tentunya mereka para siswa dituntut untuk dapat membagi waktunya.selain disekolah, mereka juga memiliki kegiatan diasrama.
    Walaupun mereka adalah pelajar bukan berarti tidak ada hal lain yang bisa mereka kerjakan selain belajar. mereka juga butuh waktu untuk santai.
    Bukankah yang sebagai guru juga pernah merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang pelajar?? bagaimana rasanya diberikan tugas oleh guru? memang tugas yg diberikan tidak banyak tapi bagaimana jika halnya seperti yang tertulis dalam artikel bapak? mungkin tidak akan menjadi masalah jika siswa diberikan tugas dan siswa sudah memahami materi yang diajarkan tapi bagaimana dengan siswa yang belum faham? hal-hal seperti ini dapat memicu mereka untuk melakukan hal yang kurang baik seperti mencontek tugas teman.hal ini juga dapat membuat mereka menjadi kurang menyukai pelajaran tersebut.
    Memberikan tugas kepada siswa itu baik tapi sebagai guru juga harus menyesuaikannya dengan mereka dalam arti menyesuaikan waktu yang mereka untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
    Sekian.

    ReplyDelete
  5. saya sepakat dengan penulis bahwa siswa bukan semata mata mengikuti kemauan guru atau siswa bukan lah mesin cekat,kita sebagi guru harus mempertimabnagkan manganlisa apakah siswa itu bisa mengerjakan apa yang kita suruh dan jika siswa salah atau tidak mampu mengerjakan apa yang kita tintahkan maka kita menganalisa apakah metode kita baik,dan bahsa kita dapat diterima dengan baik oleh siswa dan penyampain materi kita dapat di pahami oleh peserta didik dan jagan sekalikali pendidik mengatakan siswa bodoh karna tidak ada manusia yang bodoh

    ReplyDelete
  6. Siswa bukanlahn mesin cetak bagi guru ini adalah pembahasan yg sangat menarik..menurut saya guru memberikan tugas kpd siswanya adalah hal yang wajar supaya guru tau sampai mana batas pemahaman siswanya.namun dalam memberikan tugas guru juga tdk boleh berlebihan memberikan soal yg mmbuat siswanya kesulitan.siswa juga butuh bimbingan bukan hanya diberikan tugas semata..jadi menurut saya siswa itu bukanlah mesin cetak

    ReplyDelete
  7. Betul pak siswa butuh perhatian dan seorang guru itu harus peka terhadap siswax karna setiap siswa itu memiliki otak yg berbeda2

    ReplyDelete
  8. Pembahasan yang menarik and luar biasa pak..
    Menjadi guru memang tidak lah gampang / mudah..
    Keliatannya saja diluar santai.. tetapi dibalik itu guru sebenarnya selalu memikirkan hal apa yang akn diberikan kepada siswa2 nya . Tentunya hal yg terbaik..

    ReplyDelete

 
Top