3

Oleh: Muhammad Hifni

Setiap kita pasti menginginkan mendapatkan hidup yang lebih baik di masa mendatang. Siapapaun kita, apapun jabatan dan pekerjaan yang kita sandang, tetap selalu berharap memiliki kehidupan yang membaik dari kehidupan sebelumnya. Dari pemulung hingga para pejabat negara, selama ia normal akan selalu ikhtiar untuk hal ini.

Dalam proses mencari dan menggapai harapan tersebut, tentu dengan sadar semua pasti dilakukan. Seperti berjanji pada diri sendiri untuk menjalankan hidup lebih baik dari hari ke hari, mengagendakan hidup setiap hari, berkunjung ke orang-orang yang dianggap hebat untuk dimintai saran serta masukannya, dan lain sebagainya. Ini semua adalah bentuk usaha yang benar dan tentu tak merugikan siapapun.

Namun, seiring berjalan waktu tidak semua yang memiliki semangat diawal tadi mampu menggapai apa yang dicita-citakan. Ada yang sudah berada dipuncak cita-cita, ada yang baru setengah, ada yang baru beranjak, dan bahkan ada yang belum beranjak sama sekali kemana-mana.

Terus apa yang membedakan mereka, antara satu dengan yang lain? Antara yang berhasil dengan yang baru setengah jalan? Antara yang setengah jalan dengan yang baru memulai? Antara yang baru memulai dengan belum beranjak kemana-mana? Padahal semangat mereka untuk merubah hidup menuju lebih baik sama besar.

Hanya satu hal, yakni ISTIQOMAH. Ya, keistiqomahan merekalah yang memebedakan diri mereka masing-masing. Bagi mereka yang sejak awal selalu mencanangkan hidup setiap hari dan terus-menerus menapaki jalan itu secara istiqomah hingga bertahun-tahun, maka tak perlu heran jika apa yang ia cita-citakan akhirnya tercapai. Bagi mereka yang awalnya juga memiliki semangat yang sama, namun dalam proses perjalan mengagendakan hidup, mereka setengah-setengah maka jangan heran juga, mereka akan agak lama sampai dan bisa jadi mereka akan tak akan sampai pada tujuannya. Dan bagi mereka yang sudah semangat mengagendakan hidup, namun tak ada action yang riil, hanya bisa merencanakan, maka tak perlu heran pulan jika riwayat hidupnya tak akan pernah kemana-mana.

ISTIQOMAH itu memang pekerjaan yang yang paling berat dari kegiatan yang lain. Hari ini kita bisa semangat, namun belum tentu hari esok. Esok kita bisa semangat, namun belum tentu minggu besok. Minggu besok kita bisa jadi semangat, namun belum tentu bulan berikutnya. Bulan berikutnya kita mungkin kita mampu istiqomah dengan rutinitas yang menumbuhkan, namun belum tentu di tahun mendatang.

Yang pasti, siapapun yang mampu dan hebat mengistiqomahkan diri dalam aktivitas yang menumbuhkan hingga bertahun-tahun, maka ia akan semakin dekat dengan catatan-catatan cita-cita yang sudah menjadi harapan hidupnya di masa mendatang.

Semoga kita masuk dalam barisan orang-orang yang Istiqomah dalam rutinitas yang menumbuhkan dan mengembangkan hidup. Amiiin.

#Selamat Pagi dan
#Salam Literasi

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

Post a Comment

  1. bener pak,,, istikomah itu paling sulit di kehidupan kita,, akan tetapi tampa istikomah itu segala sesuatu itu tak akan menikmati hasil yang lebih baik, sooo istikomahnya terjalin dengan baik

    ReplyDelete
  2. istiqamah kata yang mudah dilisankan namun sulit untuk dilakukan, istiqamah selalu berbuat baik dalam keadaan apapun, istiqamah lebih baik dari seribu karamah karena sulit untuk dijalankan....

    ReplyDelete
  3. keistiqomahan akan membawa seseorang menuju kesuksesan yang sangat memuaskan..so tingkatkan terus keistiqomahan.

    ReplyDelete

 
Top