Pikiran itu
tiba-tiba menyerang kepala saya disuatu subuh, tatkala berusaha mengejar shalat
berjamaah di Masjid. Ceritanya, saat saya mau ke masjid menunaikan shalat
berjamaah. Pada saat yang bersamaan, masjid sudah mengumandangkan iqomahnya
sehingga saya harus memaksa diri untuk lari secapat-cepatnya agar tidak tidak
terlewatkan satu rakaat dari imam. Namun apa yang terjadi, setelah akan nyampai
di depan masjid, saya dapatkan kancing baju saya salah pasang, tidak menempati sesuai dengan posisi
masing-masing. Akhirnya kelihatan pincang dan sangat tidak enak di lihat. Untung
saja orang tidak pada melihat, jika saja ada lihat mungkin saja mereka akan
menertawakan saya.
Karena hal itu,
saya jadi termenung dan bergumam, “ kok ini bisa terjadi ya?’ kok ini bisa
salah ya?, apa ini yang namanya tergesa-gesa?”. Pikiran itu terus bergelayut
berputar-putar di kepala ini. Saya terus mencari pembenaran atas jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan itu. Dan kesimpulan yang saya dapatkan adalah BENAR,
TERGESA-GESA itu sifat yang tidak baik, bahkan ada yang bilang dia adalah
biangnya perbuatan SETAN. Salah satu ciri khas sifat setan adalah melakukan
sesuatu selalu bermuara pada keburukan, tidak pernah benar.
Karena tidak
puas, sepulang dari masjid saya langsung membuka laptop dan langsung
berselancar dalam dunia maya. Tujuannya ingin mencari pembenaran atas
kesimpulan yang sudah saya dapatkan. Ternyata benar, Al Qur’an sudah
menyebutkannya dan Rasulullahpun sudah mewanti-wanti serta para ulama’ mempertegas
juga bahwa tergesa-gesa itu sifatnya setan.
Berikut beberapa
rincian penjelasannya yang saya rangkum dari muslim.or.id, Tergesa-gesa dalam bahasa Arab adalah isti’jal, ‘ajalah, dan tasarru’. Yang keseluruhannya
memiliki makna yang sama. Dan lawan
kata dari isti’jal adalah anaah dan tatsabbut. Yang artinya adalah pelan-pelan, dan tidak
terburu-buru.
Penjelasan Al-Qur’an
Pada waktu itu, Rasulullah sangat bersemangat untuk menghafal ayat yang
diturunkan melalui malaikat Jibril kepadanya, sehingga beliau saling mendahului
bacaannya dengan Jibril ‘alaihissalam. Oleh karena itu, Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk memperhatikan dan mendengarkan
apa yang dibacakan Jibril kepadanya. Karena Allah telah
menjanjikan kepadanya bahwa beliau akan dimudahkan dalam menghafal dan
mengamalkannya. Dan Allah berjanji memberikan penjelasan terhadap apa yang
dibacakan Jibril untuknya tersebut.
Penjelasan Hadist
Sesungguhnya
lemahnya jiwa ketika menghadapi musibah dan ketika harus bersabar di dalamnya,
serta terburu-buru untuk segera mendapatkan kebaikan, itu semua dapat
menyebabkan seseorang tertimpa keputusasaan. Terlebih lagi jika hal itu semua
terjadi dalam jangka waktu yang lama dan beratnya ujian yang menimpa.
Hal ini
telah dikabarkan oleh Rasulullah saw dalam hadisnya yang
diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda,
“Seorang hamba akan senantiasa dikabulkan doanya oleh Allah saw selama
dia tidak berdoa yang mengandung kezaliman, tidak memutuskan tali silaturahmi,
dan tidak tergesa-gesa. Kemudian ada sahabat yang bertanya, “Apa yang dimaksud
tergesa-gesa disini, wahai Rasulullah?” Lalu beliau menjawab, “Aku telah
berdoa, aku telah berdoa, tetapi mengapa aku tidak melihat tanda-tanda doaku
dikabulkan? Sehingga dia lelah dalam berdoa dan meninggalkan doanya tersebut”
(HR. Muslim)
Imam
Al-Qurthubi ra berkata, “Orang yang berkata, ‘Aku telah
berdoa, akan tetapi doaku tidak kunjung dikabulkan,’ lalu meninggalkan doanya
karena berputus asa dari rahmat Allah berupa mengungkit-ungkitnya dihadapan
Allah bahwa dia telah banyak berdoa kepada-Nya, sejatinya adalah orang yang
bodoh akan bentuk pengabulan Allah terhadap doanya tersebut. Dia mengira bahwa
bentuk pertolongan Allah kepadanya dengan diberikan apa yang dia minta, padahal
Allah mengetahui apa yang dia minta itu adalah keburukan baginya.”
Syaikh Utsaimin ra berkata dalam kitabnya, Syarh
Riyadhus Shalihin ketika
menjelaskan hadis ini, “Tidaklah Allah Saw menghalangimu dari terkabulnya doa
kecuali karena ada hikmah di balik semua itu, atau karena adanya faktor
penghalang dari terkabulnya doa tesebut. Akan tetapi, jika kamu berdoa kepada
Allah, maka berdoalah dengan penuh keyakinan dan rasa harap yang besar bahwa
Dia akan mengabulkan doamu tersebut. Teruslah berdoa sampai Allah mewujudkan
apa yang kamu inginkan. Dan jika Dia belum mewujudkan apa yang kamu inginkan,
maka ketahuilah bahwa Dia menghindarkan dirimu dari banyaknya bahaya yang tidak
kamu ketahui, atau doa tersebut akan disimpan oleh-Nya untukmu di hari kiamat
nanti. Maka dari itu, janganlah kamu berputus asa dan jangan berletih dalam
berdoa. Teruslah berdoa karena doa adalah ibadah. Dan perbanyaklah doa, maka
Allah akan mengabulkan doamu. Jika belum dikabulkan, maka jangan lelah dari
doamu dan janganlah kamu berburuk sangka kepada Allah.
Ulama’
Dzun Nun (Tsauban bin Ibrahim) rahimahullahu berkata,
“Ada empat perkara buruk yang menghasilkan buah: tergesa-gesa yang buahnya
adalah penyesalan, kagum pada dirinya sendiri yang buahnya adalah kebencian,
keras kepala yang buahnya adalah kebingungan, dan rakus yang buahnya adalah
kemiskinan”.
Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata,
“Sifat tergesa-gesa adalah dari setan. Sejatinya sifat tergesa-gesa juga
merupakan sikap gegabah, kurang berpikir dan berhati-hati dalam bertindak. Yang
mana sifat ini menghalangi pelakunya dari ketenangan dan kewibawaan. Dan
menjadikan pelakunya memiliki sifat menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya.
Dan mendekatkan pelakunya kepada berbagai macam keburukan, dan menjauhkannya
dari berbagai macam kebaikan. Dia adalah temannya penyesalan. Dan katakanlah,
bahwa siapa saja yang tergesa-gesa maka dia akan menyesal”.
Beliau juga menjelaskan dalam kitabnya Ar-Ruh bahwa tergesa-gesa
adalah keinginan untuk mendapatkan sesuatu sebelum tiba waktunya yang
disebabkan oleh besarnya keinginannya terhadap sesuatu tersebut, seperti halnya
orang yang memanen buah sebelum datang waktu panennya.
Wallahua’lam
bissawab.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBetul sekali pak ..
ReplyDeletejanganlah tergesa-gesa, karena tergesa-gesa itu akan berdampak Negatif pada diri kita sendiri dan itu perbuatan syaitan ..
Menurut buku yang saya baca ada 4 hal tempat diterapkannya sifat ini sbb
1. Menguburkan jenazah ( Dalam artian disegerakan)
2. Membayar hutang
3. Shalat tepat waktu
4. Nikah bagi PR (Heeheee.....
Mamang benar perbuatan yang di landasi dengan keadaan tergesa gesa adalah tidak bagus karna sudah tertera di dalam al Qur'an seperti apa yg ada di dalam artikel bapak maka dari itu apaun yang kita lakukan hendaklah kita pikirkan dengan matang2
ReplyDeleteBenar banget pak tergesa-gesa itu pekerjaan setan yang berusaha mempengaruhi kita untuk melakukan sesuatu yang tidak semestinya seperti yang bapak contohkan diatas saking tergesa-gesanya bapak salah memasukkan kancing. Begitu juga dengan pekerjaan yang lainnya jika kita lakukan dengan tergesa-gesa akhirnya pasti tidak sesuai dengan keinginan kita seperti yang sering menjadi kebiasaan mahasiswa yaitu mengerjakan tugas SKS (sistem Kebut Semalam),sebenarnya sangat melelahkan,menguras tenaga dan pikiran yang ada. Tetapi mau bagaimana lagi hal demikian terjadi salah satu penyebabnya tidak lain adalah tugas yang terlalu banyak sehingga tidak tahu harus kerjakan yang mana dan akhirnya pilihan yang tepat tidak lain adalah mengerjakan tugas yg waktu pengumpulannya lebih dekat terlebih dahulu dan tanpa disadari tugas yg satunya juga telah sampe pada waktu yang dibataskan namun belum juga dikerjakan sehingga terpaksa menggunakan jurus SKS tanpa memperdulikan hasil yang didapat yang terpenting tugas jadi.
ReplyDeletesaya setuju bahwa tergesa=gesa nerupakan pekerjaan setan. karena sudah jelas dalam Alquraan dan hadis rasulullah. selain itu juga sering kita buktikan ketika kita tergesa-gesa apa yang kita kerjakan tidak akan selesai dengan hasil yang baik. tegesa-gesa berbeda dengan cepat karena sikap cepat sudah terencana sebelumnya sedangkan tergese-gesa tadak
ReplyDelete