5
Pikiran itu tiba-tiba menyerang kepala saya disuatu subuh, tatkala berusaha mengejar shalat berjamaah di Masjid. Ceritanya, saat saya mau ke masjid menunaikan shalat berjamaah. Pada saat yang bersamaan, masjid sudah mengumandangkan iqomahnya sehingga saya harus memaksa diri untuk lari secapat-cepatnya agar tidak tidak terlewatkan satu rakaat dari imam. Namun apa yang terjadi, setelah akan nyampai di depan masjid, saya dapatkan kancing baju saya salah pasang,  tidak menempati sesuai dengan posisi masing-masing. Akhirnya kelihatan pincang dan sangat tidak enak di lihat. Untung saja orang tidak pada melihat, jika saja ada lihat mungkin saja mereka akan menertawakan saya.
Karena hal itu, saya jadi termenung dan bergumam, “ kok ini bisa terjadi ya?’ kok ini bisa salah ya?, apa ini yang namanya tergesa-gesa?”. Pikiran itu terus bergelayut berputar-putar di kepala ini. Saya terus mencari pembenaran atas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Dan kesimpulan yang saya dapatkan adalah BENAR, TERGESA-GESA itu sifat yang tidak baik, bahkan ada yang bilang dia adalah biangnya perbuatan SETAN. Salah satu ciri khas sifat setan adalah melakukan sesuatu selalu bermuara pada keburukan, tidak pernah benar.
Karena tidak puas, sepulang dari masjid saya langsung membuka laptop dan langsung berselancar dalam dunia maya. Tujuannya ingin mencari pembenaran atas kesimpulan yang sudah saya dapatkan. Ternyata benar, Al Qur’an sudah menyebutkannya dan Rasulullahpun sudah mewanti-wanti serta para ulama’ mempertegas juga bahwa tergesa-gesa itu sifatnya setan.
Berikut beberapa rincian penjelasannya yang saya rangkum dari muslim.or.id, Tergesa-gesa dalam bahasa Arab adalah isti’jal, ‘ajalah, dan tasarru’. Yang keseluruhannya memiliki makna yang sama. Dan lawan kata dari isti’jal adalah anaah dan tatsabbut. Yang artinya adalah pelan-pelan, dan tidak terburu-buru.

Penjelasan Al-Qur’an
Di dalam Alquran terdapat peringatan dari Allah Ta’ala kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar tidak terburu-buru dalam membaca Alquran. Yaitu yang terdapat dalam surat Al-Qiyamah ayat 16-19 yang artinya: “Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Alquran karena hendak cepat-cepat (menguasai)-nya. Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah penjelasannya”.
Pada waktu itu, Rasulullah sangat bersemangat untuk menghafal ayat yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepadanya, sehingga beliau saling mendahului bacaannya dengan Jibril ‘alaihissalam. Oleh karena itu, Allah memerintahkan Rasulullah saw untuk memperhatikan dan mendengarkan apa yang dibacakan Jibril kepadanya. Karena Allah telah menjanjikan kepadanya bahwa beliau akan dimudahkan dalam menghafal dan mengamalkannya. Dan Allah berjanji memberikan penjelasan terhadap apa yang dibacakan Jibril untuknya tersebut.

Penjelasan Hadist
Sesungguhnya lemahnya jiwa ketika menghadapi musibah dan ketika harus bersabar di dalamnya, serta terburu-buru untuk segera mendapatkan kebaikan, itu semua dapat menyebabkan seseorang tertimpa keputusasaan. Terlebih lagi jika hal itu semua terjadi dalam jangka waktu yang lama dan beratnya ujian yang menimpa.
Hal ini telah dikabarkan oleh Rasulullah saw dalam hadisnya yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Seorang hamba akan senantiasa dikabulkan doanya oleh Allah saw selama dia tidak berdoa yang mengandung kezaliman, tidak memutuskan tali silaturahmi, dan tidak tergesa-gesa. Kemudian ada sahabat yang bertanya, “Apa yang dimaksud tergesa-gesa disini, wahai Rasulullah?” Lalu beliau menjawab, “Aku telah berdoa, aku telah berdoa, tetapi mengapa aku tidak melihat tanda-tanda doaku dikabulkan? Sehingga dia lelah dalam berdoa dan meninggalkan doanya tersebut” (HR. Muslim)
Imam Al-Qurthubi ra berkata, “Orang yang berkata, ‘Aku telah berdoa, akan tetapi doaku tidak kunjung dikabulkan,’ lalu meninggalkan doanya karena berputus asa dari rahmat Allah berupa mengungkit-ungkitnya dihadapan Allah bahwa dia telah banyak berdoa kepada-Nya, sejatinya adalah orang yang bodoh akan bentuk pengabulan Allah terhadap doanya tersebut. Dia mengira bahwa bentuk pertolongan Allah kepadanya dengan diberikan apa yang dia minta, padahal Allah mengetahui apa yang dia minta itu adalah keburukan baginya.”
Syaikh Utsaimin ra berkata dalam kitabnya, Syarh Riyadhus Shalihin ketika menjelaskan hadis ini, “Tidaklah Allah Saw menghalangimu dari terkabulnya doa kecuali karena ada hikmah di balik semua itu, atau karena adanya faktor penghalang dari terkabulnya doa tesebut. Akan tetapi, jika kamu berdoa kepada Allah, maka berdoalah dengan penuh keyakinan dan rasa harap yang besar bahwa Dia akan mengabulkan doamu tersebut. Teruslah berdoa sampai Allah mewujudkan apa yang kamu inginkan. Dan jika Dia belum mewujudkan apa yang kamu inginkan, maka ketahuilah bahwa Dia menghindarkan dirimu dari banyaknya bahaya yang tidak kamu ketahui, atau doa tersebut akan disimpan oleh-Nya untukmu di hari kiamat nanti. Maka dari itu, janganlah kamu berputus asa dan jangan berletih dalam berdoa. Teruslah berdoa karena doa adalah ibadah. Dan perbanyaklah doa, maka Allah akan mengabulkan doamu. Jika belum dikabulkan, maka jangan lelah dari doamu dan janganlah kamu berburuk sangka kepada Allah.

Ulama’
Dzun Nun (Tsauban bin Ibrahim) rahimahullahu berkata, “Ada empat perkara buruk yang menghasilkan buah: tergesa-gesa yang buahnya adalah penyesalan, kagum pada dirinya sendiri yang buahnya adalah kebencian, keras kepala yang buahnya adalah kebingungan, dan rakus yang buahnya adalah kemiskinan”.
Ibnul Qayyim rahimahullahu berkata, “Sifat tergesa-gesa adalah dari setan. Sejatinya sifat tergesa-gesa juga merupakan sikap gegabah, kurang berpikir dan berhati-hati dalam bertindak. Yang mana sifat ini menghalangi pelakunya dari ketenangan dan kewibawaan. Dan menjadikan pelakunya memiliki sifat menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Dan mendekatkan pelakunya kepada berbagai macam keburukan, dan menjauhkannya dari berbagai macam kebaikan. Dia adalah temannya penyesalan. Dan katakanlah, bahwa siapa saja yang tergesa-gesa maka dia akan menyesal”.
Beliau juga menjelaskan dalam kitabnya Ar-Ruh bahwa tergesa-gesa adalah keinginan untuk mendapatkan sesuatu sebelum tiba waktunya yang disebabkan oleh besarnya keinginannya terhadap sesuatu tersebut, seperti halnya orang yang memanen buah sebelum datang waktu panennya.

Wallahua’lam bissawab.

Post a Comment

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Betul sekali pak ..
    janganlah tergesa-gesa, karena tergesa-gesa itu akan berdampak Negatif pada diri kita sendiri dan itu perbuatan syaitan ..
    Menurut buku yang saya baca ada 4 hal tempat diterapkannya sifat ini sbb
    1. Menguburkan jenazah ( Dalam artian disegerakan)
    2. Membayar hutang
    3. Shalat tepat waktu
    4. Nikah bagi PR (Heeheee.....

    ReplyDelete
  3. Mamang benar perbuatan yang di landasi dengan keadaan tergesa gesa adalah tidak bagus karna sudah tertera di dalam al Qur'an seperti apa yg ada di dalam artikel bapak maka dari itu apaun yang kita lakukan hendaklah kita pikirkan dengan matang2

    ReplyDelete
  4. Benar banget pak tergesa-gesa itu pekerjaan setan yang berusaha mempengaruhi kita untuk melakukan sesuatu yang tidak semestinya seperti yang bapak contohkan diatas saking tergesa-gesanya bapak salah memasukkan kancing. Begitu juga dengan pekerjaan yang lainnya jika kita lakukan dengan tergesa-gesa akhirnya pasti tidak sesuai dengan keinginan kita seperti yang sering menjadi kebiasaan mahasiswa yaitu mengerjakan tugas SKS (sistem Kebut Semalam),sebenarnya sangat melelahkan,menguras tenaga dan pikiran yang ada. Tetapi mau bagaimana lagi hal demikian terjadi salah satu penyebabnya tidak lain adalah tugas yang terlalu banyak sehingga tidak tahu harus kerjakan yang mana dan akhirnya pilihan yang tepat tidak lain adalah mengerjakan tugas yg waktu pengumpulannya lebih dekat terlebih dahulu dan tanpa disadari tugas yg satunya juga telah sampe pada waktu yang dibataskan namun belum juga dikerjakan sehingga terpaksa menggunakan jurus SKS tanpa memperdulikan hasil yang didapat yang terpenting tugas jadi.

    ReplyDelete
  5. saya setuju bahwa tergesa=gesa nerupakan pekerjaan setan. karena sudah jelas dalam Alquraan dan hadis rasulullah. selain itu juga sering kita buktikan ketika kita tergesa-gesa apa yang kita kerjakan tidak akan selesai dengan hasil yang baik. tegesa-gesa berbeda dengan cepat karena sikap cepat sudah terencana sebelumnya sedangkan tergese-gesa tadak

    ReplyDelete

 
Top