Teman-teman
pernah melihat petani mencangkul tidak? Yang pesti mencangkulnya disawah, bukan
di masjid...hehe.... Ngomongin soal petani,
mungkin di benak kita langsung akan ada yang berfikir, sebuah pekerjaan
kotor, pekerjaan rendahan, pekerjaan yang membutuhkan tenaga ekstra dan masih
banyak sebutan lainnya. Sekilas mungkin pernyataan itu benar, kotor karena
harus bersahabat dengan tanah dan lumpur. Rendahan karena hampir tidak ada
pejabat yang nyambi diluar kerjaannya sebagai petani dan butuh tenaga ekstra
karena sebagian besar petani menggunakan tenaga untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Makanya tidak heran orang-orang besar di negeri ini malas untuk
melakoni pekerjaan ini.
Sebenarnya jika
kita mau berfikir lebih jauh, petani adalah pemegang roda kehidupan di negeri
ini. Betapa tidak, para pejabat kan makan beras dan beras yang menghasilkan ya
petani, para pejabat juga ada yang makan kangkung, dan yang menghasilakan
kangkung adalah ya petani, begitu seterusnya. Akibat dari jasa itu, keberadaan
petani harus di hargai dan syukuri tentunnya.
Ok saya tidak
ingin lebih lanjut membahas kebermanfaatan para petani karena yang ingin saya
share adalah ternyata disamping kontribusi tersebut di atas, para petani juga
bisa juga menjadi guru kehidupan bagi kita semua.
Kesimpulan ini
saya dapat dari hasil mengamati para petani yang sedang membuat kundukan sawah
sebagai tempat calon bibit baru. Saat memperhatikan, ternyata mereka (para
petani) tidak asal-asalan dalam melakukan proses pencangkulan. Sebelum melakukan
pencangkulan, mereka terlebih dahulu mempersiapkan sebuah tali besar yang di
kencangkan dari ujung kiri ke ujung kanan sawah. Hal ini dilakukan dengan
tujuan agar proses pencangkulan terarah. Tanpa tali itu, bisa saja mengakibtkan
bentuk gundukan sawah dari hasil pencangkulan tak akan sesuai dengan harapan. Menariknya
lagi, mereka tidak akan memulai pencangkulan selama tali itu belum benar-benar
dikencangkan, tujuannya untuk menghindari tidak lurusnya proses pencangkulan
tadi.
Nah, lama saya
perhatikan ternyata rumus proses pencangkulan itu bisa juga diterapkan dalam
kehidupan. Bagi yang bisa mengambil ibrah dari itu, maka dia akan dapat memetik
kesuksesan hidup. Hidup sukses itu juga harus menggunakan rumus, yaitu harus
memiliki tali pengencang (tujuan yang jelas). Selama seseorang tidak memilki
tali pengencang (tujuan hidup yang jelas) maka selama itu juga tujuan hidup
yang dijalani tak kan pernah terarah. Tujuan hidup berfungsi agar hidup yang
dijalani memiliki rem dan sebagai pengarah mau kemana?. Selanjutnya tujuan
hidup yang jelas juga dapat menjadi kompas pengatur hidup, sehingga agar tidak
tersesat kita harus fokus pada arah kompas yang telah ditentukan.
Oleh karena
itu, agar kehidupan yang kita jalani ini memiliki ujung yang membahagiakan bagi
semua orang, maka harus kita tentukan tujuan hidup yang jelas untuk masa depan
kita.
Post a Comment