Pentingnya Mengusai Materi Dalam Mengajar

Anda guru?

Jika ya, anda pasti sudah tak asing lagi dengan dunia dalam kelas. Anda juga pasti tak asing lagi dengan tingkah laku para siswa-siswi. Anda juga pasti sudah tak asing lagi dengan seabrek tugas admisnistrasi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Mulai dari Silabus, program tahunan, program semester, RPP, KKM dan masih banyak yang lain.

Semua itu memang penting dalam proses pelaksanaan pembelajaran di sekolah dan terlebih di kelas. Namun, ada hal yang lebih penting lagi dari hal tersebut jika guru ingin proses mengajarnya sukses didalam kelas. Apa itu? Ya, penguasaan materi.

Pengusaan materi itu sangat penting. Ibarat mesin penggiling padi, jika tidak ada padi yang dimasukkan ke penggilingan, maka jangan mimpi akan ada yang akan dikeluarkan oleh mesin tersebut. Jika tidak pernah menyemai,  jangan pernah bermimpi akan memetik. Jika tak menguasai materi jangan mimpi akan mampu menyampaikan materi dengan baik.

Sudah seharusnya seorang guru harus mempersiapkan diri sebelum memulai mengajar. Minimal jika mengajar esok hari, maka malamnya memperkaya diri dengan materi hari esok. Akan lebih baik lagi jika mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya, dengan menyusun sebuah rangkuman. Jika kita sudah memiliki sebuah ringkasan atau rangkumana, maka untungnya nanti adalah saat kita tidak sempat belajar malam harinya, kita bisa mengandalkan rangkuman tersebut esok harinya saat mengajar. Dengan cara ini kita masih bisa mengontrol jalannya pembelajaran di kelas dengan baik.  

Secara spesifik, beberapa keuntungan menguasai materi sebelum masuk kelas:

Pertama, guru akan mudah mengontrol proses pembelajaran dari menit pertama sampai menit terakhir.

Kedua, guru akan memiliki tujuan pembelajaran yang jelas untuk disampaikan ke siswa.

Ketiga, guru akan bisa membatasi indikator yang akan dikuasai oleh siswa hari itu.

Keempat, guru akan menyampaikan materi dengan lebih terarah.

Kesimpulan selanjutnya, kita akan dapatkan jika guru tak menguasai materi yang akan diajarkan hari itu, maka kebalikan dari 4 (empat) di atas akan dialami oleh sang guru.