1
Katanya ingin jadi siswa teladan, kok bangunnya jam 7. Pergi ke sekolahnya kadang mandi kadang ndak. Sarapannya sambil berlari, kadang terlupa begitu saja. Terlambat sudah menjadi makanan sehari-hari. Bolos? Jangan tanya lagi, hampir setiap minggu selalu ada catatannya. Masih berharap jadi siswa teladan? Itu sama artinya bermimpi tanpa tidur. Mustahal bin mustahil.

Katanya ingin jadi siswa berprestasi. Kok belajar ogah-ogahan, baru mau buka buku pelajaran jika hari ulangan sudah menjelang, itup dilakukan saat dipaksa. Selebihnya menjadi “maling” saat ujian berlangsung alias nyontek, kerjasama dan buka buku. Mengerjakan tugas baru mau jika sedang mod baik. Mengumpulkan tugas tidak pernah. Masih berharap jadi siswa berprestasi? Tidak tau malu.

Katanya ingin jadi siswa solih-solihah. PACARAN jalan terus, gonta ganti pasangan setiap bulan sudah menjadi “tradisi”. Berboncengan dengan lawan jenis tanpa ada rasa malu, meski sedang lewat di depan para guru. Berjalan berduaan, bergandengan tangan serasa “halal” bagi kalian. Baca qur’an selalu engkau bilang, “kami tak punya waktu”. Jangankan niat baca qur’an, yang wajib saja, shalat 5 lima waktu sering engkau abaikan dan tinggalkan. Masih berharap jadi siswa solih-solihah? Dasar tak punya otak.

Katanya ingin jadi siswa yang santun. Bergosip sana sini terasa seperti bernapas engkau lakukan, seperti sudah menjadi kebutuahn hidup yang tak bisa dihindari, engkau anggap seperti kebutuahan makan 3 kali sehari. Meninggalkannya serasa seperti menyakiti bagian tubuh lainnya. Etika pada teman tak engkau indahkan, mengeluarkan bahasa-bahasa tak “senonoh” selalu engkau perdengarkan. Etika pada guru engkau tak hiraukan. Engkau lebih sibuk dengan “make up” wajahmu, engkau sibuk dengan dandanan “menormu”, engkau sibuk dengan pupur tebalmu, engkau sibuk dengan motor barumu (meski semua datangnya dari orang tua). Masih berharap jadi siswa yang santun? Ngaca dulu sana.

Katanya ingin jadi orang sukses dikemudian hari. Sedang harimu engkau habiskan untuk bermalas-malasan, tidur sepanjang waktu. Bangun hanya disaat engkau ingin melakukan 3 hal, makan, buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK). Masih berharap ingin jadi orang sukses dikemudian hari? Sungguh engkau terlalu menghayal tingkat dewa. 

#Siswaku, selama rutinitas “tak bermanfaat” ini masih menjadi pakaian sehari-hari kalian. Jangan harap akan ada hujan emas dari langit. Selama aktivitas tak berfaedah ini masih bercokol dalam otak kalian, rasanya engkau hanya sedang mengigau dan berhayal atas kebaikan-kebaikan yang engkau idam-idamkan. 
#Siswaku, agar kebaikan selalu akan engkau dapatkan, nikmatilah hidupmu dengan melakukan kebalikan dari “ritual-ritual” di atas. Hindari kegiatan yang tak bermanfaat, dan berusaha secara total untuk memperbaiki diri ke arah yang lebih baik terus-menerus setiap hari. 

#Semoga kesuksesan dunia akhirat kita miliki bersama. Amiiin
#Selamat bersiap-siap ke sekolah

Post a Comment

  1. jangan mengharapkan memetik sesuatu yang tidak pernah kita tanam. dan jangan pula kita mengharapkan sesuatu yang diluar batas. mengharapkan sesuatu yang bagus itu baik tapi alngkah baiknya jika kita mengharapkan sesuatu itu sesuai dengan balasan atas apa yang pernah kita lakukan.
    ketika kita mengharapkan sesuatu yang baik terjadi kepada kita, lihat dan perhatikanlah serta tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah pantas saya mengharapkan ini dan itu sementara apa yang sudah saya perbuat/ lakukan??
    jadi, berharaplah sesuai dengan usaha yang kita lakukan..!!

    ReplyDelete

 
Top