0
Tuan Pemimpin. Kami tau, tak jarang dari kalian sudah ber NIP di dada, yang artinya pesango kalian dalam satu bulan rutin sudah ditanggung oleh pemerintah. Tidak hanya itu, kalian akan mendapatkan uang tunjangan atas  jabatan yang kalian emban saat ini. Belum lagi bagian yang kalian dapatkan atas proyek-proyek yang telah kalian jalankan. Kalai dikalkulasikan, akan diperoleh angka yang cukup Waaawww. 

Tuan Pemimpin. Tapi kenapa engkau masih saja sering dan tega selalu lebih mengutamakan kepentinganmu daripada kepentingan orang lain terlebih bawahanmu. Engkau lihat kadang tidak sedikit dari orang-orang yang engkau pimpin hanya dapat menjemput rizki dari Yang Maha Kuasa sebatas dari tempat lembaga yang engkau pimpin dengan hitungan yang tak seberapa. Yang hanya habis sehari setelah menerima gaji dan bahkan terkadang tetap berhutang meski baru menerima gaji karena tak cukup dengan kebutuhan sehari-hari yang mereka jalani. Meski demikian mereka tetap bersyukur. Apa ini tidak engkau pikirkan?

Tuan Pemimpin. Kadang kami heran dengan kalian. Kalian makan tiga kali sehari dan hanya bisa menghabiskan tidak lebih dari 3 piring nasi rata-rata perharinya, tapi kenapa kalian masih saja mencari angka lebih pada tempat yang mestinya sudah jelas menjadi hak orang lain dan bukan hak kalian. Apa kalian tidak sadar dengan cara memimpin kalian seperti itu, kalian sebenarnya sedang menghujamkan diri pada jurang penghancur wibawa di mata kami. Makanya jangan heran jika kami akhirnya “kehilangan hati” untuk menghormatimu. 

Tuan Pemimpin. Dengan apa yang kalian miliki hari ini, nalar kami berfikir, kalian akan bisa menjalani hidup setiap hari dengan santai dan tak kurang satu apapun. Tapi kenapa kalian terkadang sering mencari kesempatan agar kalian tetap mendapatkan bagian pada tempat yang sebenarnya kalian tak berhak berada di sana? 

Tuan Pemimpin. Sikap yang kalian sajikan itu adalah sikap yang tidak baik. Dalam bahasa kami (mohon maaf) itu RAKUS namanya, itu TAMAK namanya. Seharusnya kalian malu melakukan ini semua. Seharusnya kalian pantang melakukan ini semua. Seharusnya kalian berikhtiar sebaik mungkin untuk berbuat demi kebaikan yang kalian pimpin, bukan malah fokus pada kebaikan isi dompet sendiri. 

Tuan Pemimpin. Jangan kira setiap gerak gerik yang kalian pertontonkan setiap hari di kantor, di lembaga yang kalian pimpin lantas tidak ada yang memperhatikan gaya memimpin kalian yang RAKUS dan TAMAK itu. Kalian Keliru. Semua akan membicarakanmu, jika dia hormat pada kalian, yakin saja itu pasti hormat KEPURA-PURAAN. Engkau tak akan pernah punya wibawa di mata mereka.

#Selamat Beristirahat   


Post a Comment

 
Top