0
Oleh: Muhammad Hifni

Tepat jam 06.30 Wita pagi tadi. Saat membuka media sosial, saya bertemu dengan tulisan seorang senior yang sangat menarik bagi saya sebagai seorang penulis pemula. Beliu memberikan pencerahan dan motivasi kepada kita (penulis pemula) untuk tak perlu patah arang dalam dalam belajar menulis. Dan tentunya saya aminkan kesimpulan dari artikel beliau tersebut.

Untuk menjadi expert (ahli) dalam bidang apapun, diperlukan waktu yang panjang, sangat lama. Step by step harus dilalui dengan penuh kesabaran dan istiqomah. Rasa malas dan suntuk pasti akan menyerang, dan bahagianya semua orang pasti akan merasakan itu, apapun profesi yang sedang dlakoni. Yang membedakan mereka satu sama lain adalah ada yang memilih untuk menyerah begitu saja dan ada yang tangguh pantang menyerah sebelum harapan dari mimpinya memberikan jawaban.

Dalam hal latihan menulis misalnya. Cara terbaik untuk belajar menulis adalah “memulai menulis”. Jangan menunda-nunda dan menunggu saat tulisan sudah bagus baru mau menulis, ini pandangan yang salah. Dimana-mana pohon besar pasti tmbuhnya mulai dari ukuran sangat kecil dulu baru besar seperti yang kita lihat saat ini. Sudahlah, untuk step awal jangan terlalu banya mikir, tulis saja apa yang mau ditulis. Bisa dari pengalaman hidup hari ini, yang dirasakan dan yang dilihat. Pada step ini jangan berpatokan pada kualitas, karena akan sangat susah, namanya juga penulis pemula. 

Seperti yang disampaikan oleh guru saya, “Jika karena kualitas trus tulisan kita dianggap sebagai sampah, sama sekali ndak masalah, kumpulkan saja sebanyak-banyaknya, nanti kan bisa dibuat sebagai kompos”. Jadi tak perlu terlalu risau jika hari ini tulisan kita tak berbobot, namanya juga pemula...hehe. Jika nanti sudah banyak, tinggal dibuka lagi dan dipoles sana-sini, Insya Allah akan lebih indah dipandang mata.... (Emang bunga...hehe). Masudnya dicerna logika.

So, jangan nunggu terlalu lama dan menunda-nunda. Tulis saja dan share langsung ke grup-grup di media sosial yang anda ikuti. Abaikan saja kata orang, toh bukan mereka yang ngasi makan kita. Layaknya pribahasa “Biarkan kucing mengeong, kafilah terus berjalan”, maju terussss.

Seiring berjalan waktu, akan ada pengalaman-pengalaman baru yang akan didapat sebagai penambah untuk perbaikan tulisan-tulisan selanjutnya. Sayapun sedang menunggu hari itu, dimana saya sudah mhir dan hebat dalam dunia ini.

#Salam Literasi     

Post a Comment

 
Top