3
Sumber Google

Oleh: Muhammad Hifni

Anda ingin punya kursi dipemerintahan dengan lebih cepat? Anda ingin punya jabatan dipemerintahan dengan lebih elegan? atau anda ingin jadi orang penting di daerah anda tanpa hambatan berat. Kalau anda tak punya jalur, anda tak punya chanal, anda tak punya jaringan, jangan harap anda akan mudah mendapatkan semua itu. “Saya kan pintar, saya bisa mengandalkan itu”. Jika itu gumam anda, anda benar dan sekaligus keliru.

Benarnya, pintarnya anda hanya akan mampu mengantarkan anda pada lulus tes masuk, hanya itu saja. Selebihnya, tak bisa menjamin anda akan lolos pada tes seleksi wawancara dan sebagainya. Kenapa? Sekali lagi, jika tidak ada yang memegang anda, anda akan tetap terhempas, terlempar jauh dimana. Pintar dan cerdas anda tak akan terlalu memberi efek besar pada carir anda.  Tapi kenalan anda anda akan mampu mengantarkan anda pada apa yang anda mau.

Di negeri tercinta kita, tak terlalu penting nilai 9 apalagi 10 di Ijazah. Ia tak akan berpeluang besar mengantarkan kita pada posisi yang menarik dipekerjaan sesuai dengan harapan. Yang bermain hari ini adalah siapa orang dalam yang kita kenal dan bisa dihubungi, siapa orang yang bisa kita ajak berkomunikasi dan seterusnya. Jika ada dari mereka yang anda tenemukan maka berbahagialah, karena ia akan menjadi bagian dari penentu kebaikan harapan dan cita-cita anda di masa mendatang.

Mungkin ada yang bertanya, “Loh... kok bisa orang pintar yang nilainya bagus, berpengalaman bisa ndak lulus seleksi tes?, bisa nilai tesnya kurang? Bisa kalah dengan yang lulusan SMA?”. Bisa jadi orang ini tak punya jaringan disana, makanya hasilnya begini. “Kita mengabaian kemampuan otak orang dong”, mungkin begitu pikir anda selanjutnya.  Ya mau gimana lagi, inilah tradisi yang terjadi di negara kita, yang sebagian orangnya selalu menganggap semua cara boleh dan sah-sah saja dilakukan. Yang penting tujuan personal tercapai.

Oleh karena itu, jika memang anda pintar, cerdas dan selalu mendapatkan nilai yang baik. Syukuri dia, namun jangan sekali-kali mengandalkan itu semata. Modal itu masih kurang, anda harus barengi emampuan tersebut dengan apa yang dimaksud dengan IPK, bukan “indeks prestasi komulatif” ya. Tapi IPK adalah “Ilmu Pendekatan Komunikasi”...hehe.

#Selamat Pagi dan
#Salam Literasi

Post a Comment

  1. Benar sekali, di salah satu film korea yang pernah saya tonton yang menceritakan seorang pemuda yang ingin memulai bisnis, dan langkah awal yang si pemuda lakukan adalah mencari jaringan dan memanfaatkan setiap kedekatannya dengan setiap orang untuk mendapat kesempatan menjalankan bisnisnya, sampai akhirnya si pemuda menjadi orang yang sukses, setelah meleweti berbagai macam proses suka duka tentunya dan tak pernah menyerah..

    ReplyDelete
  2. Bener bngt pak,apalagi zaman sekarang tidak heran jika bnyak sarjana yg IPK nya tinggi tp nganggur ..dari postingan bpk kami sebagai mahasiswa dpt belajar dri skrg untuk meningkatkan IPK (indeks prestasi komulatif)dan IPK (indeks prestasi komunikasi)😁😁😁

    ReplyDelete
  3. bener pak,,, dengan zaman yang penuh dengan persaingan ketat, dan serjana s1 dimana-mana (begelanyat) jadi pengangguran itu karna tidak ada yang menariknya untuk kerja di sna,, berarti dari tulisan bapak di atas kita harus sering-sering berkomunikasi atau silaturrahmi

    ReplyDelete

 
Top